MOJOKERTO, KOMPAS.com - Sebanyak 1.800 pelaku usaha sablon dari Jawa Timur dan beberapa daerah di Indonesia, berkumpul di Bumi Perkemahan Sasana Krida, Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sejak Sabtu (2/12/2023).
Mayoritas yang hadir dalam acara Gathering Sablon Jawa Timuran tersebut, merupakan pelaku usaha sablon dan industri kreatif skala mikro atau UMKM.
Ketua Panpel Tri Widiatmoko mengungkapkan, Gathering Sablon Jawa Timuran menjadi wadah atau forum pertemuan para pelaku UMKM dan industri kreatif bidang sablon dan konveksi.
Awalnya, komunitas yang berkumpul terbatas dari wilayah Jawa Timur. Namun seiring waktu berjalan, banyak peserta dari daerah lain, seperti Bandung dan Bekasi Jawa Barat, maupun dari Yogyakarta.
Tri menuturkan, selain sebagai forum silaturahmi antarpelaku usaha sablon dan industri kreatif bidang konveksi, kegiatan tersebut juga menjadi ajang pertukaran informasi dan berbagi pengalaman.
Peserta Gathering Sablon Jawa Timuran, tidak hanya dari kalangan pelaku usaha maupun operator berpengalaman. Banyak pula pelaku usaha baru yang ikut hadir.
“Saat kumpul seperti ini, kadang ada teman yang lama tidak ketemu, jadi ketemu."
"Terus banyak juga dari mereka masih newbie-newbie yang baru mulai bisnis, tanya-tanya kepada master-master atau yang sudah berpengalaman,” kata Tri di lokasi acara, Minggu (3/12/2023).
Dia mengungkapkan, industri kreatif bidang sablon dan konveksi di Jawa Timur maupun di daerah-daerah lainnya sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Namun dalam dua tahun berjalan, lanjut Tri, geliat industri kreatif bidang sablon dan konveksi yang mayoritas berada pada skala mikro tersebut semakin positif, serta terus tumbuh dan berkembang.
“Kemarin-kemarin memang sepi. Banyak yang alih profesi karena order sepi, karena terdampak pandemi Covid-19 itu."
"Tapi sekarang sudah mulai bertumbuh lagi, meskipun itu berlangsung secara bertahap,” ungkap Tri.
Tri menjelaskan, Gathering Sablon Jawa Timuran di Trawas, Kabupaten Mojokerto, bertujuan membangkitkan dan menumbuh kembangkan industri kreatif dan UMKM, setelah sebelumnya sempat terpuruk akibat Pandemi Covid-19.
Demi meningkatkan geliat industri kreatif bidang sablon dan konveksi maupun pelaku UMKM, peserta juga dipertemukan dengan pengusaha konveksi maupun pengusaha pendukung industri sablon.
“Keuntungan lainnya, mereka bisa langsung ketemu dengan pihak pabrik, bisa membangun komunikasi maupun kesepakatan di acara ini, baik yang masih newbie, middle maupun yang high. Banyak sekali sih manfaatnya,” ujar Tri.
“Goal-nya adalah menumbuhkembangkan ekonomi kreatif. Kita kolaborasi berdasarkan ide dan saran, salah satunya fasilitasi kerjasama-kerjasama dengan perusahaan pendukung,” lanjut pria yang berprofesi sebagai pelaku industri kreatif bidang sablon dan konveksi tersebut.
“Yang support kegiatan ini ada sekitar 10 perusahaan. Pendukung utama ada Nirwana Textile dan Senjaya, terus yang lainnya, antara lain ada toko kain, toko cat, dan macam-macam,” ungkap Tri.