KOMPAS.com - Seorang bayi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berusia lima hari meninggal dunia usai dilakukan pengambilan sampel darah dari tumit.
Pengambilan sampel tersebut dilakukan dalam rangka Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).
Skrining Hipotiroid Kongenital adalah skrining untuk mengetahui apakah bayi tersebut mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat permanen atau tidak.
"Setalah diambil tindakan pengambilan sampel darah dari tumit itu kondisi bayi langsung mengalami demam tinggi. Setalah dirujuk sana-sini kemudian meninggal," kata Mohammad Anwar, paman bayi yang meninggal, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/11/2023).
Baca juga: Kenali Apa itu Skrining Hipotiroid Kongenital, Cara, Biayanya
Anwar menjelaskan, bayi malang itu merupakan buah hati Aziz dan Rumnaini yang merupakan warga Dusun Mojung, Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep.
Bayi itu lahir di Puskesmas Batang-Batang, Sumenep, Rabu (15/11/2023).
Saat lahir, bayi dan sang ibu dalam kondisi sehat. Pihak puskesmas memperbolehkan keduanya pulang pada Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.
Namun, pada Sabtu (18/11/2023), buah hati dari Aziz yang merupakan saudara kandung Anwar itu diminta kembali ke Puskesmas.
Pihak Puskesmas, kata Anwar, akan melakukan pengambilan sampel darah pada bayi tersebut.
"Malamnya setalah pengambilan sampel darah dari tumit, bayinya langsung demam tinggi disertai sesak napas, bekas pengambilan sampel darah di tumit bayi terlihat hitam pekat," kata dia.
Demam dan sesak napas tersebut berlangsung hingga Minggu (19/11/2023).
Baca juga: Ramai soal Skrining Hipotiroid Kongenital Wajib untuk Bayi, Seberapa Pentingkah?
Atas kejadian itu, keluarga bayimembawa bayi ke Puskesmas Batang-Batang. Penanganan medis langsung dilakukan.
Namun, hingga Senin (20/11/2023), gejala sesak napas belum reda. Akhirnya, bayi itu dirujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Garam Kalianget.
Karena kondisi terus memburuk, pihak RSI Garam Kalianget merekomendasikan agar bayi dirujuk ke RSUD dr Mohammad Zis Sampang.
"Dalam perjalanan menuju Sampang itu kemudian meninggal dunia," kata Anwar.