KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, nyaris menjadi Menteri Kesehatan (Menkes) di era kepemimpinan Presiden (Alm) KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
Cerita itu disampaikannya saat memberi arahan dalam kegiatan memperingati Hari Kesehatan Nasional Ke-59 Tahun 2023 di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).
Khofifah mengatakan, sejak tahun 1992, dirinya sudah menjabat sebagai anggota DPR RI dan bahkan selama empat periode.
Baca juga: Pembenahan Sekolah Olahraga, PR dari Khofifah untuk Pj Gubernur Jatim
Kemudian, pada 1992 itu, dia menjadi pimpinan fraksi. Lalu pada 1994, Khofifah merangkap sebagai pimpinan komisi.
Dia duduk di Komisi VIII yang bermitra dengan Kementerian Kesehatan. Tawaran menjadi Menkes terjadi pada saat Menkes saat itu dijabat Achmad Sujudi.
"Tahun 99 Gus Dur menjadi Presiden, Prof Sujudi itu berdiskusi dengan Gus Dur, kata Prof Sujudi 'nanti kan akan memilih Menteri Kesehatan', dijawab Gus Dur 'iya'."
"Kemudian Gus Dur bertanya kepada Profesor Sujudi 'ada usul?', siapa yang diusulkan oleh Prof Sujudi, 'itu anak buah Gus Dur, Bu Khofifah'," kata Khofifah.
Namun, Khofifah menolak jabatan itu dengan alasan masih menjabat sebagai pimpinan komisi dan Achmad Sujudi masih menjadi menterinya.
Baca juga: Jatim Surplus Beras tapi Harga Tinggi, Khofifah Beri Penjelasan
"Saya kemudian bilang, 'ini asli', saya bilang 'oh enggak Gus Dur' karena dulu saya pimpinan komisi dan beliau (Achmad Sujudi) Menterinya," katanya.
Meski begitu, Khofifah mengaku sering berdiskusi bersama Achmad Sujudi terkait pembangunan kesehatan di Indonesia.
"Sehingga kami sering berdiskusi, dan kemudian sering membuat referensi-referensi tertentu bagaimana pembangunan kesehatan di Indonesia itu bisa meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan layanannya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.