Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberadaan Mahasiswa di Kota Malang Picu Pertumbuhan Pesat UMKM Makanan dan Minuman

Kompas.com - 01/11/2023, 15:55 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Keberadaan ratusan ribu mahasiswa di Kota Malang, Jawa Timur, disebut berpengaruh terhadap pesatnya pertumbuhan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Mereka menjadi daya tarik para pelaku usaha karena adanya peluang pasar.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, pertumbuhan UMKM rata-rata berada di sekitar kawasan indekos. Selain itu, saat ini, kegiatan perkuliahan di kampus-kampus sudah offline.

"Salah satu pengaruh itu dari keberadaan mahasiswa yang datang ke Kota Malang. Selain dari wisatawan dari luar daerah ketika weekend masuk ke Kota Malang. Itu juga mempengaruhi pertumbuhan UMKM," kata Eko pada Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Eks Pimpinan KPK Saut Situmorang Hadiri Acara Cak Imin di Malang

Dari data Diskopindag Kota Malang, jumlah pelaku UMKM yang ada mencapai 21.000 usaha hingga September 2023. Pertumbuhan sektor UMKM dari jumlah tersebut sekitar 5 - 10 persen.

Eko menyampaikan, tidak dipungkiri bahwa produk-produk para pelaku UMKM yang baru masih didominasi oleh makanan dan minuman.

"Karena permintaannya yang juga meningkat, sehingga produk makanan dan minuman yang banyak, karena juga menjadi kebutuhan, pasarnya ada. Memang UMKM ini pertumbuhannya cukup ada dan semakin meningkat," katanya.

Baca juga: Syarat Pengambilan Motor Knalpot Brong yang Disita Satlantas Polresta Malang Kota

Pihaknya juga mendorong para pelaku usaha untuk memiliki Nomer Induk Berusaha (NIB). Saat ini sudah ada 6.500 usaha di Kota Malang yang memiliki NIB. Selain itu, Diskopindag Kota Malang juga mendorong para pelaku usaha untuk mengurus sertifikasi halal.

"Yang halal ini ada sekitar 500 (usaha), ada kurasinya, karena syarat halal harus kita perkuat dahulu mulai dari produksi, packaging sampai marketing. Itu bertahap, 5 tahun terakhir, dan itu kita fasilitasi secara gratis sampai keluar halalnya. Tahun depan, kita akan tambah (anggaran)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com