Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Konflik, Pilkades Serentak di Bangkalan Dijaga 827 Personel Keamanan

Kompas.com - 25/10/2023, 11:31 WIB
Taufiqurrahman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahap 3 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, berlangsung hari ini, Rabu (25/10/2023). Sebanyak 827 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan Pilkades.

Kepala Kepolisian Resor Bangkalan Ajun Komisaris Besar Polisi Febri Isman Jaya mengatakan, ada 14 desa yang akan melaksanakan Pilkades serentak. Pihaknya menerjunkan personel yang cukup banyak karena ada risiko konflik antar-pendukung calon kepala desa.

“Masing-masing tempat pemungutan suara ada 40 aparat keamanan yang akan disiagakan,” kata Febri, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Baru Satu Rumah Makan di Bangkalan yang Lunasi Pajak Setelah Menunggak

Selain itu, masing-masing kantor kecamatan dijaga oleh sebanyak 100 personel, khususnya di Kecamatan Klampis. Menurut Febri, Kecamatan Klampis lebih rawan daripada kecamatan lainnya.

Berkaca pada Pilkades serentak tahap 2, konflik terjadi antar-pendukung calon kepala desa di Desa Bator, Kecamatan Klampis.

"Khusus di Klampis kami siagakan 100 personel karena paling rawan jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya,” tuturnya.

Baca juga: Polisi di Bangkalan Menyamar Driver Ojol untuk Tangkap Kurir Narkoba

Febri mengungkapkan, dari 827 personel gabungan itu, sebanyak 400 personel dari pasukan Brimob, meliputi 300 pasukan huru-hara dan 100 pasukan anti-anarkis.

"Yang 300 itu disebar di semua TPS dan yang 100 standby di Polres yang bisa dimobilisasi kapan pun," ungkapnya.

Selain itu, terdapat tambahan personel dari Polres Sampang sebanyak 52 personel, Polres Sumenep sebanyak 51 personel, dan dari Polres Pamekasan sebanyak 103 personel.

Dari Polres Bangkalan sendiri sebanyak 141 personel, didukung dari TNI sebanyak 80 personel.

“Kami berharap Pilkades kali ini dapat berjalan lancar dan aman hingga pelantikan sehingga masyarakat di Bangkalan tetap kondusif,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com