KOMPAS.com – Satu keluarga miskin di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, terdiri dari seorang ibu dan tiga anak yang disebut sebagai penyandang disabilitas intelektual, telah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
Mengalirnya bantuan itu setelah kehidupan janda Sasmiati (58) bersama 3 anaknya di Desa Pegerwojo, Kecamatan Kesamben, itu menjadi pemberitaan media massa dan media sosial pada awal Oktober ini.
Keluarga Sasmiati menyita perhatian karena mereka tidak masuk Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos) sehingga luput dari sasaran penyaluran bantuan sosial.
Baca juga: Nasib Keluarga Miskin di Brebes, Hidup di Tengah Kota Tanpa Listrik dan Air Bersih
Pihak Pemerintah Desa Pagerwojo memberikan alasan mengapa keluarga Sasmiati luput dari penyaluran berbagai paket bantuan sosial Kemensos.
Dikatakan bahwa Sasmiati belum memiliki e-KTP. Tetapi, keterangan yang disampaikan Kepala Desa Pagerwojo Mujiadi itu segera dianulir.
Mujiadi mengatakan bahwa Sasmiati bersama tiga anaknya, yakni Guruh (28) dan dua adik kembarnya Dewi dan Elawati (19), sejak 2012 telah menerima bantuan sosial dari Kemensos melalui ibu Sasmiati yang bernama Warti.
Namun tahun 2019, kata Mujiadi, Warti dijemput anaknya yang lain untuk pindah ke Kalimantan.
“Tapi Bu Warti dan keluarganya tidak memberitahukan kepada pemerintah desa masalah kepindahan tersebut. Padahal di Kalimantan, ternyata Bu Warti juga masuk daftar penerima bantuan sosial,” ujar Mujiadi kepada Kompas.com, Selasa (24/10/2023).
Baca juga: Usai Terima BLT Keluarga Miskin Ekstrem, Suami Istri di NTT Tewas Terseret Banjir
Mujiadi mengklaim pihak Pemerintah Desa Pagerwojo tidak mengetahui soal penghentian penyaluran bantuan sosial atas nama Warti kepada Sasmiati dan ketiga anaknya sejak September 2022.
“Seandainya kepindahan Bu Warti atas sepengetahuan kami, maka kami pasti akan membantu agar pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) memproses Bu Sasmiati untuk masuk DTKS, tidak lagi atas nama Ibu Warti,” kata Mujiadi.
Viralnya pemberitaan pada awal Oktober lalu tentang keluarga Sasmiati yang miskin dengan tiga anak penyandang disabilitas, membuat Kementerian Sosial turun tangan.
Dalam hitungan hari, Sasmiati masuk ke DTKS Kemensos.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Perumahan dan Permukiman segera menjanjikan perbaikan rumah Sasmiati.
Terakhir, Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma berkunjung ke rumah Sasmiati, Minggu (22/10/2023).
Sebelumnya, Risma memerintahkan Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso Surakarta untuk melakukan assesment atas kondisi keluarga Sasmiati.