Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Beras di Jatim

Kompas.com, 12 Oktober 2023, 06:30 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan harga gabah kering di tingkat petani dan penggilingan di wilayah Jawa Timur sudah berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Hal itu dia sampaikan menanggapi kenaikan harga beras yang telah berlangsung selama beberapa bulan di banyak wilayah termasuk di Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi penghasil beras. 

Baca juga: Kunjungi Pasar Besar Madiun, Mendag Bagi Ratusan Karung Beras 5 Kilogram Gratis

Bahkan, kata Khofifah, sebenarnya produksi beras Jawa Timur year-on-year, mulai September 2022 hingga September 2023, mengalami kenaikan sehingga memberikan surplus sebesar 9,23 persen. 

“Tapi HET di tempat penggilingan, baik untuk GKP (Gabah Kering Panen) maupun GKG (Gabah Kering Giling), selalu di atas HET. Maka yang terjadi harga end product-nya, beras, itu ya di atas HET,” ujar Khofifah usai membuka pasar murah sembako di Pendopo Pemerintah Kabupaten Blitar, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Pemerintah Harus Jamin Akses Masyarakat Beli Beras saat Harga Pangan Naik

Naiknya harga gabah di tingkat petani dan penggilingan di Jawa Timur, meski mengalami surplus hasil panen, kata dia, terjadi antara lain oleh banyaknya permintaan gabah dan beras dari daerah lain di Indonesia. 

Hal itu, ujarnya, mengakibatkan kenaikan harga beras juga terjadi di wilayah Jawa Timur. 

Di sisi lain, Khofifah berharap kenaikan harga gabah atau pun beras ini dapat memberikan nilai tambah yang dapat dinikmati oleh para petani Jawa Timur. 

Baca juga: Kekeringan, Warga di Manggarai Barat Mulai Kesulitan Beras


Harga beras medium termurah di Jawa

Meski demikian, Khofifah mengklaim bahwa harga beras di Jawa Timur khususnya beras kualitas medium masih lebih rendah dibandingkan dengan harga beras kualitas yang sama di provinsi lain yang ada di Pulau Jawa. 

Insya Allah minggu ini beras medium di Jawa Timur paling rendah di antara seluruh provinsi di Jawa,” ujarnya.

Menurutnya, rendahnya harga beras kualitas medium di Jawa Timur terjadi karena gencarnya intervensi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan menggandeng pemerintah kabupaten dan kota serta Bulog melalui operasi pasar bahan makanan pokok. 

Khofifah mengatakan, pihaknya sudah menggelar 30 kali operasi pasar murah barang kebutuhan pokok di kabupaten dan kota di Jawa Timur. 

Baca juga: Gerindra Anggap Gibran, Khofifah, Yenny Wahid, dan Erick Punya Peluang yang Sama Jadi Cawapres Prabowo

“Hari ini terkonfirmasi harga beras medium di pasar Blitar Rp 11.400. Di pasar murah ini harganya Rp 10.400 atau selisih Rp 1.000 per kilogram,” ujarnya.

Begitu juga telur, tambahnya, dengan harga di pasaran Blitar Rp 25.000 per kilogram dan HET Rp 27.000 per kilogram tapi dijual di pasar murah Rp 22.000 per kilogram. 

Pasar murah, kata dia, juga menjual kebutuhan pangan pokok lainnya termasuk gula dan minyak goreng. 

“Jadi apa yang kita lakukan ini tentu mendekatkan pemenuhan sembako bagi masyarakat,” ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau