Salin Artikel

Khofifah Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Beras di Jatim

Hal itu dia sampaikan menanggapi kenaikan harga beras yang telah berlangsung selama beberapa bulan di banyak wilayah termasuk di Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi penghasil beras. 

Bahkan, kata Khofifah, sebenarnya produksi beras Jawa Timur year-on-year, mulai September 2022 hingga September 2023, mengalami kenaikan sehingga memberikan surplus sebesar 9,23 persen. 

“Tapi HET di tempat penggilingan, baik untuk GKP (Gabah Kering Panen) maupun GKG (Gabah Kering Giling), selalu di atas HET. Maka yang terjadi harga end product-nya, beras, itu ya di atas HET,” ujar Khofifah usai membuka pasar murah sembako di Pendopo Pemerintah Kabupaten Blitar, Rabu (11/10/2023).

Naiknya harga gabah di tingkat petani dan penggilingan di Jawa Timur, meski mengalami surplus hasil panen, kata dia, terjadi antara lain oleh banyaknya permintaan gabah dan beras dari daerah lain di Indonesia. 

Hal itu, ujarnya, mengakibatkan kenaikan harga beras juga terjadi di wilayah Jawa Timur. 

Di sisi lain, Khofifah berharap kenaikan harga gabah atau pun beras ini dapat memberikan nilai tambah yang dapat dinikmati oleh para petani Jawa Timur. 

Harga beras medium termurah di Jawa

Meski demikian, Khofifah mengklaim bahwa harga beras di Jawa Timur khususnya beras kualitas medium masih lebih rendah dibandingkan dengan harga beras kualitas yang sama di provinsi lain yang ada di Pulau Jawa. 

“Insya Allah minggu ini beras medium di Jawa Timur paling rendah di antara seluruh provinsi di Jawa,” ujarnya.

Menurutnya, rendahnya harga beras kualitas medium di Jawa Timur terjadi karena gencarnya intervensi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan menggandeng pemerintah kabupaten dan kota serta Bulog melalui operasi pasar bahan makanan pokok. 

Khofifah mengatakan, pihaknya sudah menggelar 30 kali operasi pasar murah barang kebutuhan pokok di kabupaten dan kota di Jawa Timur. 

“Hari ini terkonfirmasi harga beras medium di pasar Blitar Rp 11.400. Di pasar murah ini harganya Rp 10.400 atau selisih Rp 1.000 per kilogram,” ujarnya.

Begitu juga telur, tambahnya, dengan harga di pasaran Blitar Rp 25.000 per kilogram dan HET Rp 27.000 per kilogram tapi dijual di pasar murah Rp 22.000 per kilogram. 

Pasar murah, kata dia, juga menjual kebutuhan pangan pokok lainnya termasuk gula dan minyak goreng. 

“Jadi apa yang kita lakukan ini tentu mendekatkan pemenuhan sembako bagi masyarakat,” ujarnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/12/063029378/khofifah-ungkap-penyebab-kenaikan-harga-beras-di-jatim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke