Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak dan Berdebu, Warga di Blitar Tutup Akses Truk Pasir

Kompas.com - 09/10/2023, 16:03 WIB
Asip Agus Hasani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Warga Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, memblokade jalur pengangkutan tambang pasir yang melintasi dua ruas jalan di desa mereka.

Aksi blokade yang telah berlangsung sejak Minggu (8/10/2023) itu dipicu oleh kerusakan jalan dan polusi debu akibat lalu lintas ratusan truk pengangkut pasir yang melewati jalan desa sepanjang sekitar 2 kilometer itu.

Salah satu tokoh warga Dusun Rejokaton, Desa Sumberagung, Mastur, mengatakan, aksi penutupan akses bagi truk pasir ke jalan desa mereka itu dilakukan karena kendaraan itu sudah merusak jalan dan menimbulkan polusi udara dari debu.

Baca juga: Motornya Tersangkut Kabel Lampu PJU, Warga Bojonegoro Tewas Tertabrak Truk di Tuban

“Sejak musim kemarau, di sini banyak orangtua dan anak-anak yang terjangkit ISPA (infeksi saluran pernapasan atas),” ujar Mastur kepada wartawan, Senin (9/10/2023), meski tidak menyebutkan jumlah penderita ISPA.

“Selain itu, jalan sudah satu tahun rusak parah dan tidak ada tanggung jawab apa pun dari perusahaan penambang. Paling ada perbaikan saat lebaran saja. Itu pun hanya bertahan satu dua minggu karena hanya disemir saja,” tambahnya.

Menurut Mastur, perbaikan jalan yang dilalui truk-truk pengangkut pasir seharusnya memiliki kekuatan yang sesuai dengan beban kendaraan yang lewat.

Mastur mengatakan, warga akan terus memblokade jalan desa bagi truk-truk pengangkut pasir sampai ada tindakan nyata dari para penambang pasir untuk mengatasi kerusakan jalan dan polusi debu.

“Jalan rusak ditambang kemarau membuat debu berhamburan setiap kali truk melintas. Padahal setiap hari ada ratusan truk pasir lalu lalang. Mereka bahkan tidak ada niat untuk menyiram jalan biar debu tidak terlalu parah,” ujarnya.

Mastur menegaskan bahwa warga tidak berniat menghentikan aktivitas penambangan pasir, namun hanya meminta agar perusahaan penambang pasir bertanggung jawab atas dampak kerusakan dari aktivitas mereka.

Pantauan wartawan di lokasi, jalan itu diblokade dengan portal di pintu masuk dan keluar dari dua ruas jalan desa, namun tidak menghentikan aktivitas pengangkutan pasir. Truk-truk pasir mengambil jalan alternatif memutar.

Tanggapan kepala desa

Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Sumberagung Sugiono mengaku bisa memahami aksi blokade jalan dengan memasang portal di pintu masuk dan keluar Dusun Rejokaton, Desa Sumberagung.

Kata Sugiono, sudah semestinya pihak penambang pasir memiliki kepedulian untuk memperbaiki jalan dan mencegah polusi udara berupa debu yang beterbangan.

“Penambang mestine mau memperbaiki jalan yang rusak. Itu pertama. Itu wajib. Kedua, kalau musim kemarau seperti ini seharusnya mau melakukan penyiraman,” ujar Sugiono.

Selain itu, lanjutnya, pihak perusahaan tambang pasir juga sudah cukup lama menghentikan pemberian dana kompensasi kepada warga desa atas dampak dari aktivitas penambangan dan pengangkutan pasir.

“Sebelum muncul kasus Sambo (kasus penembakan ajudan Irjen Ferdy Sambo), penambang per bulan kasih Rp 50.000 ke setiap keluarga dari warga terdampak dan Rp 1 juta per RT terdampak. Tapi sejak kasus Sambo tidak lagi mereka berikan,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang, Pelaku: Saya Minta Maaf

Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang, Pelaku: Saya Minta Maaf

Surabaya
Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang

Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang

Surabaya
Pria di Surabaya Ditemukan Bersimbah Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Pria di Surabaya Ditemukan Bersimbah Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Surabaya
3 Tersangka Kasus Film 'Guru Tugas' Terancam 6 Tahun Penjara

3 Tersangka Kasus Film "Guru Tugas" Terancam 6 Tahun Penjara

Surabaya
Peran 3 YouTuber yang Ditangkap Buntut Film 'Guru Tugas', Sutradara dan Pemain

Peran 3 YouTuber yang Ditangkap Buntut Film "Guru Tugas", Sutradara dan Pemain

Surabaya
Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Surabaya
Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Surabaya
4 Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp 1,2 M

4 Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp 1,2 M

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com