Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Melarang TikTok Shop demi Pedagang Offline, Mematikan Rezeki Penjual yang Tak Bertoko"

Kompas.com - 26/09/2023, 20:07 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Rista Amelia (31), menjadi salah satu pengguna TikTok Shop di Indonesia yang mengikuti program affiliate, atau sebagai affiliator.

Sebagai orang yang mendapatkan penghasilan dari social e-commerce tersebut, Rista merasa ketar-ketir dengan aturan pemerintah soal larangan TikTok Shop berjualan.

Baca juga: TikTok Shop Dilarang, Warga Batam Kecewa: Ga Ada Lagi Gratis Ongkir

Menanggapi TikTok yang dituding sebagai salah satu penyebab omzet pelaku UMKM lokal turun drastis, menurutnya setiap orang memiliki cara masing-masing dalam berwirausaha.

"Menurut saya sebenarnya sama, misalkan mematikan fitur jualan TikTok demi pedagang offline terutama yang bertoko, di saat yang sama juga mematikan jalan rezeki orang-orang berjualan tapi belum bisa punya toko offline, semoga aja ada titik cerahnya yang terbaik," katanya, Selasa (26/9/2023).

Baca juga: TikTok Shop Dilarang, Pengguna dan Pembeli Beralih ke Aplikasi Lain

Rista, sapaan akrabnya, memang tergolong baru bergabung sebagai affiliator TikTok sejak Mei 2023. Namun, pekerjaan sampingannya itu mampu membantu penghasilan tambahan keluarga kecilnya.

Dia membantu berjualan pakaian wanita dari suatu toko. Ibu dari satu anak ini mampu meraup ratusan ribu hingga Rp 1 juta rupiah dalam sebulan.

"Kalau aturannya itu diterapkan, ya dampaknya lumayan, kan ini pekerjaan sampingan, untuk cari-cari tambahan, lumayan, apalagi kalau followers-nya sudah banyak," kata Rista.

Dia khawatir, apabila nantinya TikTok memisahkan aplikasi untuk e-commerce, dampaknya, affiliator harus bermigrasi ke aplikasi lainnya dan merintis kembali untuk mendapatkan pengikut dengan jumlah banyak.

"Kayaknya mau disendirikan, tujuan aplikasi TikTok sepertinya bukan untuk dagang, buat hiburan saja, informasi yang aku baca-baca TikTok sendiri, TikTok Shop sendiri. Dampaknya, mencari followernya, harus berimigrasi aplikasi lain, merintisnya mulai dari nol lagi," katanya.

Baca juga: TikTok Shop Dilarang Pemerintah, Pengguna Kecewa dan Khawatirkan Barang Pesanan

Wanita asal Desa Sumberejo, Kota Batu, Jawa Timur ini, saat ini juga tidak ada rencana untuk pindah menjadi affiliator di platform e-commerce langsung. Menurutnya, kegiatannya saat ini berjalan lancar.

"Di toko lain masuknya komisinya lama banget, aku dulu pernah ikut, tapi paling enak TikTok, misal laku 12 baju, itu notifikasinya 2-3 hari langsung masuk setelah ada transaksi," katanya.

Saat ini, akun TikTok-nya memiliki pengikut 900 akun, dari yang sebelumnya hanya sekitar 120 akun. Rista setiap hari rata-rata bisa Live berjualan mempromosikan pakaian selama dua jam.

Setiap pakaian yang dijualnya, dia bisa mendapatkan komisi antara 10-12 persen.

Baca juga: TikTok Dilarang Gelar Jual Beli di Indonesia, Facebook dan Instagram Bagaimana?

"Sekarang fokus jualan inner dan outer, kemeja, baju, fashion, produk suatu toko, aku dapat komisi dari tokonya. Dapat komisi beda-beda, 10 persen, 12 persen, tergantung tokonya," katanya.

Wanita yang bekerja sebagai honorer di salah satu pemerintahan daerah ini berharap, kebijakan pemerintah soal larangan social e-commerce bisa ditinjau ulang supaya tidak berdampak ke pihak-pihak lainnya.

"Harapannya maunya tetap jalan, tapi kebijakan pemerintah enggak tahu lagi, ngikuti aja, tapi kalau aplikasinya mau disendirikan, merintis lagi itu sulit ngawalinya. Kita juga sudah ngeluarin modal untuk alat-alat penunjang seperti ring light, atau pencahayaan, dan penataan ruangan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Surabaya
Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Polisi Madiun Sebut Bentrok Antar-pemuda Terjadi di 3 Lokasi

Polisi Madiun Sebut Bentrok Antar-pemuda Terjadi di 3 Lokasi

Surabaya
2 Anggota DPRD Madiun Mangkir Pemeriksaan dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 M

2 Anggota DPRD Madiun Mangkir Pemeriksaan dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 M

Surabaya
Duduk Perkara Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Murid Cedera di Sekolah, Tak Ada di Kelas Saat Kejadian

Duduk Perkara Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Murid Cedera di Sekolah, Tak Ada di Kelas Saat Kejadian

Surabaya
Bawaslu Jatim Sebut Caleg DPD Kondang Kusumaning Ayu Langgar Ketentuan Pencalonan, Ini Penyebabnya

Bawaslu Jatim Sebut Caleg DPD Kondang Kusumaning Ayu Langgar Ketentuan Pencalonan, Ini Penyebabnya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Gempa M 5,3 Kabupaten Malang, Warga Terbangun dari Tidur dan Berlari ke Luar Rumah

Gempa M 5,3 Kabupaten Malang, Warga Terbangun dari Tidur dan Berlari ke Luar Rumah

Surabaya
17 Calon Haji Embarkasi Surabaya Batal Berangkat, Ada yang Diturunkan dari Pesawat karena Sesak Napas

17 Calon Haji Embarkasi Surabaya Batal Berangkat, Ada yang Diturunkan dari Pesawat karena Sesak Napas

Surabaya
Fakta Pabrik Ekstasi dan Pil Koplo di Surabaya, Pelaku Sindikat Lapas serta Sasar Masyarakat Menengah ke Bawah

Fakta Pabrik Ekstasi dan Pil Koplo di Surabaya, Pelaku Sindikat Lapas serta Sasar Masyarakat Menengah ke Bawah

Surabaya
Video Kapolsek di Bojonegoro Dipergoki Anak dan Istri Saat Selingkuh, Kapolres: Kami Cek

Video Kapolsek di Bojonegoro Dipergoki Anak dan Istri Saat Selingkuh, Kapolres: Kami Cek

Surabaya
Gempa M 5,3 Guncang Kabupaten Malang

Gempa M 5,3 Guncang Kabupaten Malang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com