Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Malang Sesalkan Tindakan Pemain Futsal Tendang Lawan Saat Selebrasi Sujud di Porprov Jatim

Kompas.com - 20/09/2023, 15:21 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji menyesalkan tindakan oknum pemain futsal Kota Malang yang menendang pemain lawan dari Kabupaten Blitar dalam ajang Porprov Jatim.

"Saya atas nama Pemerintah Kota Malang, menjadi pembina dari KONI menyesalkan perbuatan-perbuatan yang demikian," kata Sutiaji pada Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Kronologi Kepala Pemain Futsal Porprov Jatim Ditendang Lawan Saat Selebrasi Sujud Syukur

Padahal, kata Sutiaji, sebelum pemberangkatan kontingen Kota Malang, dia sudah mengingatkan kepada semua atlet untuk bermain sportif dalam kondisi apa pun.

Selain itu, harus bisa mengendalikan emosi dan menjaga nama baik Kota Malang.

"Karena sebetulnya yang dicari dalam sebuah pertandingan, satu semangat, kedua disiplin, ketiga kerja sama, yang tidak kalah penting adalah fairplay, itu yang kami pesankan," katanya.

Baca juga: Tendang Pemain yang Sujud Syukur Gol, Atlet Futsal Malang Kena Sanksi

Sutiaji mengaku sudah meminta keterangan pada pihak KONI Kota Malang. Namun diakuinya informasi tersebut masih bersifat sepihak.

"Saya sudah klarifikasi untuk pemain futsal itu, jadi ceritanya, ketika sujud syukur itu ada bola, lempar bola, dia nendang, terus kena kakinya bukan kepala, sekali lagi ini informasi sepihak, saya klarifikasi kepada KONI," kata dia.

Sutiaji juga menyampaikan, bahwa pemain futsal yang menendang lawannya sudah diberi kartu merah setelah pertandingan berakhir.

Semua pemain dari tim Kota Malang dan Kabupaten Blitar sudah saling memaafkan.

"Dia sudah di kartu merah setelah pertandingan selesai, sudah saling memaafkan di antara semuanya. Saya tidak bisa ngukur itu emosi atau tidak," katanya.

Sebagai informasi, peristiwa yang viral di media sosial itu terjadi saat pertandingan di babak penyisihan delapan besar Porprov Jatim VIII pada Rabu (13/9/2023).

Peristiwa ini terjadi saat tim futsal Kabupaten Blitar merayakan gol dengan selebrasi sujud syukur saat melawan tim futsal Kota Malang di Sidoarjo.

Ketua Asosiasi Futsal Kota Malang, Bagus Orton menduga, salah satu pemain futsalnya menendang lawan saat selebrasi sujud syukur, karena lelah yang berujung emosi. Hal itu lantaran merasa dicurangi dalam setiap pertandingan.

"Ada hal-hal yang seharusnya bisa menguntungkan untuk kami, tetapi justru itu seperti dibikin dicurangi. Seperti anak-anak itu kena kartu merah, 4 lawan 5, terus kena kartu merah lagi 3 lawan 5. Anak-anak terus bertahan sampai penalti. Kemudian tim lawan dapat gol dari situ," katanya.

Baca juga: Kronologi Kepala Pemain Futsal Porprov Jatim Ditendang Lawan Saat Selebrasi Sujud Syukur

Saat melihat selebrasi perayaan gol dari pemain tim Kabupaten Blitar, membuat salah satu atlet Kota Malang terpancing emosi. Sebagai pelatih, Bagus memahami kondisi para pemainnya yang rata-rata masih muda.

"Namanya juga anak-anak masih labil, jadi ada gol dari lawan yang kemudian selebrasi, ditendang. Kecapekan mungkin. Jadi kecapekan dan melihat selebrasi berlebihan. Karena pemain kita empat tidak boleh main kena akumulasi kartu merah, terus akhirnya pertandingan lawan Blitar merasa dicurangi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria di Surabaya Ditemukan Bersimbah Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Pria di Surabaya Ditemukan Bersimbah Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Surabaya
3 Tersangka Kasus Film 'Guru Tugas' Terancam 6 Tahun Penjara

3 Tersangka Kasus Film "Guru Tugas" Terancam 6 Tahun Penjara

Surabaya
Peran 3 YouTuber yang Ditangkap Buntut Film 'Guru Tugas', Sutradara dan Pemain

Peran 3 YouTuber yang Ditangkap Buntut Film "Guru Tugas", Sutradara dan Pemain

Surabaya
Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Surabaya
Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Surabaya
4 Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp 1,2 M

4 Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp 1,2 M

Surabaya
Terekam CCTV, Maling di Masjid Kota Malang Curi Tas Milik Driver Ojol

Terekam CCTV, Maling di Masjid Kota Malang Curi Tas Milik Driver Ojol

Surabaya
Seorang Wanita Terseret Arus Sungai di Ngawi dan Selamat Berkat Bambu

Seorang Wanita Terseret Arus Sungai di Ngawi dan Selamat Berkat Bambu

Surabaya
Kondisi Ketua Bawaslu Jember Usai Alami Kecelakaan Beruntun

Kondisi Ketua Bawaslu Jember Usai Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Ibadah Sempat Dihentikan Tetangga di Gresik, Dipicu Salah Paham dan Berakhir Damai

Ibadah Sempat Dihentikan Tetangga di Gresik, Dipicu Salah Paham dan Berakhir Damai

Surabaya
Pengendara Mobil yang Tabrak Pengangkut Sampah di Kota Malang Mabuk Miras

Pengendara Mobil yang Tabrak Pengangkut Sampah di Kota Malang Mabuk Miras

Surabaya
Bayi Berumur 3 Bulan Ditemukan di Tempat Sampah Surabaya, Ada Surat dari Orangtua

Bayi Berumur 3 Bulan Ditemukan di Tempat Sampah Surabaya, Ada Surat dari Orangtua

Surabaya
3 YouTuber Pembuat Film 'Guru Tugas' Ditetapkan Tersangka

3 YouTuber Pembuat Film "Guru Tugas" Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Pengakuan Ketua Bawaslu Jember Selamat dari Kecelakaan Beruntun yang Tewaskan Dua Orang

Pengakuan Ketua Bawaslu Jember Selamat dari Kecelakaan Beruntun yang Tewaskan Dua Orang

Surabaya
Tabrakan Beruntun Libatkan Mobil Ketua Bawaslu Jember, 2 Orang Tewas

Tabrakan Beruntun Libatkan Mobil Ketua Bawaslu Jember, 2 Orang Tewas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com