Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kandang Kambing "Mewah" Rp 400 Juta Milik Warga Tuban

Kompas.com, 25 Agustus 2023, 04:55 WIB
Hamim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com- Video Sebuah kandang kambing berkonstruksi kayu jati dan berlantai keramik yang dilengkapi sebuah televisi layar datar 30 inchi, viral di media sosial.

Kandang kambing yang tampak seperti vila, rapi, dan bersih tersebut ternyata milik Jericho Sega Deringo (27), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Baca juga: Oknum ASN di Rembang Ditangkap Polisi Terkait Proyek Fiktif Kandang Kambing

Untuk membangun kandang kambing tersebut, Jericho Sega Deringo harus menghabiskan uang tabungannya senilai Rp 400 juta.

Proses pengerjaan bangunan berukuran 20x8 meter tersebut dilakukan secara bertahap dan membutuhkan waktu selama dua tahun.

"Pembuatan kandang dikerjakan secara bertahap selama dua tahun, tidak langsung jadi," kata Jericho Sega Deringo kepada Kompas.com, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Depresi Berkepanjangan, Kakek di Wonogiri Gantung Diri di Kandang Kambing

Awal mula

Kandang kambing milik warga Tuban, Jawa Timur. Kandang kambing milik warga Tuban, Jawa Timur.

Jericho menceritakan, saat itu dirinya merasa jenuh bertahun-tahun hidup merantau jauh dari orangtua.

Kala itu, Jericho bekerja menjadi tenaga honorer sebagai teknisi listrik di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta selama 9 tahun. Dia pun terpikir untuk resign dari pekerjaannya.

Saat ada kesempatan mudik atau pulang kampung, Jericho pun melihat peluang usaha yang cocok dan menghasilkan untuk ditekuni sambil mengisi kegiatan di kampung.

Baca juga: Wapres Minta Mutu Lulusan Institut Ilmu Kesehatan NU Tuban Penuhi Standar Global

Pemuda desa yang sempat putus sekolah karena terbentur ekonomi tersebut terpikir untuk membuat usaha ternak kambing.

"Sekitar dua tahun lalu akhirnya aku mulai membangun kandang kambing, mulai dari mengumpulkan kayu jati untuk konstruksi bangunannya," ungkap Jericho.

Buat kandang kambing

Sedikit demi sedikit uang yang dikumpulkan oleh Jericho di perantauan digunakan untuk membangun kandang kambing yang cukup mewah bagi ukuran kandang kambing biasanya.

Dia pun membuat kandang kambing "mewah" yang tidak membuat orang dan tetangga merasa jijik.

Waktu itu, terpikir bagaimana caranya dirinya masih bisa nongkrong bersama teman-teman dan masih bisa beraktivitas merawat ternak kambing di kandang.

"Akhirnya kandang kambing saya buat yang bersih, nyaman dan termasuk cara pembuangan dan pengolahan kotorannya juga saya buat," tutur dia.

Kandang kambing di Tuban, Jawa Timur. Kandang kambing di Tuban, Jawa Timur.

Kini, kandang kambing berlantai keramik dengan corak yang warna-warni tersebut sudah terisi kambing jenis etawa untuk kontes sejak enam bulan lalu.

Ke depan dirinya pun akan menjual aneka kambing bagi masyarakat, tidak sekadar kambing peliharaan.

"Tetapi, nantinya juga akan menjual kambing untuk kontes, korban, kambing untuk akikah juga," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau