Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Surabaya Dimbau Tanam "Lidah Mertua" untuk Tekan Polusi Udara

Kompas.com - 24/08/2023, 18:53 WIB
Ghinan Salman,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, mengimbau warga untuk melakukan sejumlah hal untuk menekan polusi udara

Salah satunya adalah agar warga menggunakan kendaraan umum atau sepeda untuk mengurangi emisi gas buang dari kendaraan bermotor.

Selain itu, warga juga diminta untuk tidak bepergian pada jam-jam tertentu yang biasanya terjadi kemacetan.

Baca juga: Banten Akan Terapkan WFH untuk ASN, Pengamat: Tak Efektif Atasi Polusi Udara

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, saat berkendara pada jam-jam tertentu dengan tingkat polusi tinggi, masyarakat juga diimbau memakai masker dan hindari keluar rumah ketika di jam tertentu.

"Kami juga mengimbau warga untuk memakai masker saat berkendara di jalan-jalan yang tingkat polusinya tinggi, seperti Jalan Ahmad Yani. Ini untuk melindungi diri dari partikel halus yang bisa masuk ke paru-paru," kata Hebi di Surabaya, Kamis (24/8/2023). 

Selain imbauan, Pemkot Surabaya juga mendorong warga untuk menanam tumbuhan yang bisa menyerap polusi udara di sekitar rumah mereka.

Tumbuhan yang direkomendasikan adalah Sansevieria atau Lidah Mertua.

“Sansevieria bisa menyerap karbon monoksida dan mengeluarkan oksigen. Kami harap warga yang rumahnya dekat dengan jalan raya bisa menanam Sansevieria di halaman atau pot mereka,” kata Hebi.

Baca juga: Siasat Pemprov Banten Atasi Polusi Udara, Penghijauan dan Denda Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi

Hebi menambahkan, kualitas udara di Surabaya masih dalam kondisi layak hirup berdasarkan hasil pemantauan rutin melalui alat-alat pengukur.

Untuk mengukur kualitas udara, Pemkot Surabaya menggunakan peralatan yang terintegrasi dalam Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambient (SPKUA) dan alat portabel.

Ada tiga alat pengukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), yang berada di SPKUA Wonorejo dan Kebonsari milik Pemkot Surabaya, serta SPKUA Tandes milik pemerintah pusat..

Baca juga: Ridwan Kamil Ungkap Jokowi Punya Solusi Multidimensi untuk Polusi, Bukan Cuma WFH

Ketiga SPKUA ini dapat mengukur kualitas udara dengan menggunakan beberapa parameter, seperti SO2 (sulfur dioksida), NO2 (nitrogen dioksida), O3 (ozon), CO (karbon monoksida), HC (hidrokarbon), PM10 dan PM2.5 (partikulat).

Meskipun demikian, lanjut Hebi, Pemkot Surabaya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas udara dengan cara menambah jumlah alat pemantauan udara portabel dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Kita harus terus memperbanyak titik pemantauan kualitas udara. Kita hanya punya dua alat pemantauan ISPU itu (Wonorejo dan Kebonsari), Tandes itu pun milik pemerintah pusat, nah harus dirawat tiga ini," ujar Hebi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Surabaya
Saat Siswa di Nganjuk Belajar di Ruang Kelas yang Memprihatinkan...

Saat Siswa di Nganjuk Belajar di Ruang Kelas yang Memprihatinkan...

Surabaya
Eks Bupati Nganjuk Ambil Formulir Pedaftaran Cabup di Kantor PDI-P

Eks Bupati Nganjuk Ambil Formulir Pedaftaran Cabup di Kantor PDI-P

Surabaya
Video Perkelahian dengan Sajam di Wajak Malang, Diduga lantaran Persoalan Parkir

Video Perkelahian dengan Sajam di Wajak Malang, Diduga lantaran Persoalan Parkir

Surabaya
Eri Cahyadi-Armuji Kembali Berpasangan Daftar Pilkada Surabaya ke Kantor PDI-P

Eri Cahyadi-Armuji Kembali Berpasangan Daftar Pilkada Surabaya ke Kantor PDI-P

Surabaya
Gudang Kayu Antik di Sumenep Terbakar, Api Dipadamkan Usai 9 Jam

Gudang Kayu Antik di Sumenep Terbakar, Api Dipadamkan Usai 9 Jam

Surabaya
Taman Monumen Marsinah Akan Dibangun di Nganjuk

Taman Monumen Marsinah Akan Dibangun di Nganjuk

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
May Day di Surabaya, 136 Kendaraan Buruh Jatim Terjaring ETLE

May Day di Surabaya, 136 Kendaraan Buruh Jatim Terjaring ETLE

Surabaya
Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com