Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Wali Kota Surabaya Dibentak Polisi, DPRD: Bisa Lapor Propam

Kompas.com - 10/08/2023, 21:29 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Jawa Timur, Baktiono menyebut, Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Toni Kasmiri bisa dilaporkan ke Propam atas sikap yang ditunjukan perwira polisi itu kepada Wakil Wali Kota Armuji.

Diketahui, Toni membentak Armuji ketika melakukan penjagaan dalam proses eksekusi 28 rumah dengan 25 kepala keluarga, di Jalan Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuhkupang, Rabu (9/8/2023).

"Kalau Pak Armuji diperlakukan seperti itu bisa lapor ke Propam, ada mekanismenya, dan bisa lewat jalur (hukum) tingkat yang atas," kata Baktiono saat dikonfirmasi media melalui telepon, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Alasan AKBP Toni Bentak Wakil Wali Kota Surabaya Armuji Saat Eksekusi 28 Rumah

Baktiono mengatakan, tindakan Toni kepada Armuji tersebut tidak perlu dilakukan. Sebab, keduanya murupakan aparatur Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang seharusnya bekerja sama.

"Jangan dipertontonkan hal yang tidak patut di hadapan masyarakat. Yang terjadi (Toni membentak Armuji) merugikan Wakil Wali Kota," jelasnya.

Menurut dia, apabila Toni merasa ada ketidaksepahaman dengan tindakan Armuji, seharusnya dibicarakan dengan baik. Bukan dengan membentak mantan Ketua DPRD Surabaya itu.

"Kan bisa dilakukan pembicaraan yang baik, karena Wakil Wali Kota itu bukan bawahan dari kepolisian," ujar dia.

Lebih lanjut, Baktiono juga menyebut langkah Armuji dalam mendatangi lokasi pengosongan lahan tidak salah. Sebab, pria itu merupakan perwakilan pemerintah yang ingin melihat kondisi warganya.

"Pak Armuji itu di sana melihat bagaimana mereka (warga) sampai menderita, kalau tidak punya rumah solusinya apa, kalau dia mau pindah rumah bagaimana caranya pindah," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Toni Kasmiri dengan Wakil Wali Kota, Armuji sempat adu argumen, saat eksekusi 28 rumah di kampung Dukuh Pakis RT 2 RW 2, Kelurahan Dukuh Pakis, Rabu (9/8/2023).

Ketika itu, Toni tengah bertugas untuk berjaga selama proses pengosongan 28 bangunan tersebut. Kemudian, Armuji tampak datang bersama rombonganya, saat warga berusaha melawan.

Lalu, Toni pun langsung membentak Armuji yang tengah menemuinya di sekitar lokasi pengosongan. Dia menganggap, mantan Ketua DPRD Kota Surabaya itu mengganggu proses eksekusi.

"Anda jangan menghalangi pemerintah, kenapa Bapak harus datang ke sini?" kata Toni kepada Armuji di lokasi eksekusi.

Armuji sendiri tampak berusaha menjelaskan alasan kedatanganya di lokasi pengosongan bangunan tersebut. Namun, Toni tidak memberikan kesempatan dan terus membentaknya.

"Anda ingin memprovokasi warga? Jangan begitu. Hargai upaya PN (Pengadilan Negeri Surabaya), kami di sini hanya mengamankan," ujar Toni.

Baca juga: Eksekusi 28 Rumah di Surabaya, Diwarnai Tangisan Warga serta Ketegangan Polisi dan Wakil Wali Kota

Kemudian, Armuji bersama rombongannya langsung meninggalkan lokasi eksekusi.

Selain itu, dia tampak menyapa sejumlah warga yang menjadi korban penggusuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com