TUBAN, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) RI KH. Ma’ruf Amin meminta Nahdlatul Ulama (NU) mendorong civitas akademika dari perguruan tinggi pencetak tenaga kesehatan di Indonesia untuk terus meningkatkan kontribusinya.
Hal itu diungkapkan Wapres saat memberikan Pembekalan Wisuda III mahasiswa Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIK NU) Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (10/8/2023).
Baca juga: Wapres Maruf Amin Kunjungi Tuban dengan Menaiki Kereta Api dari Surabaya
Menurutnya, tuntutan masyarakat terhadap kualitas dan kesetaraan pelayanan kesehatan yang semakin tinggi saat ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.
Sehingga mutu lulusan tenaga kesehatan harus terus ditingkatkan agar memenuhi standar mutu kerja, sekaligus menjawab tantangan aksesibilitas di dalam maupun luar negeri.
Baca juga: Wapres Sebut 115 Pulau di Indonesia Tenggelam pada Tahun 2100 Menurut Prediksi BRIN
"Kondisi ini pun turut meningkatkan kebutuhan akan tenaga kesehatan yang semakin berkualitas dan berkompeten," kata KH Ma'ruf Amin di hadapan ratusan Mahasiswa IIK NU Tuban, Kamis (10/8/2023).
KH Ma’ruf Amin meminta Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki lembaga pendidikan di bidang kesehatan, turut membantu pemerintah dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat, khususnya dengan mencetak tenaga kesehatan andal.
"NU memiliki jaringan sangat luas hingga pelosok desa. Oleh karena itu, berkewajiban membantu pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat, termasuk melalui pengembangan pendidikan di bidang kesehatan,” pesan Wapres.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, per Agustus 2023 terdapat sekitar 1,6 juta tenaga kesehatan, yang mencakup 9 jenis tenaga kesehatan prioritas di Indonesia.
"Perawat dan bidan merupakan dua tenaga kesehatan dengan jumlah terbanyak, yaitu mencapai 66 persen. Kurang lebih terdapat 657.000 perawat dan 392.000 bidan tersebar di Indonesia," tuturnya.
Sedangkan, rasio perawat Indonesia saat ini masih sekitar 2,39 per 1.000 penduduk, sedangkan rasio bidan 1,43 per 1.000 penduduk.
"Angka ini cukup baik, jika disandingkan dengan target rasio perawat dua per 1.000 penduduk hingga 2025, sesuai yang ditetapkan dalam Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.