SURABAYA, KOMPAS.com - Detik-detik naiknya tanah di Jalan Pasar Kembang Surabaya, Selasa (1/8/2023) pagi diceritakan Gunarmin, pemilik toko lampu yang lokasinya tidak jauh dari lokasi gundukan
Dia menceritakan, Selasa pagi pukul 05.06 WIB, seperti hari-hari biasanya, dia pergi ke pasar Kembang untuk berbelanja. Depan tokonya, setiap pagi biasa dipakai orang untuk berjualan sayur dan makanan.
Saat itu dia melihat para pedagang panik melihat jalan beraspal tiba-tiba membengkak dan menciptakan gundukan tinggi.
"Para pedagang panik karena takut gundukan itu terus memunculkan air dan lumpur seperti semburan Lumpur Lapindo di Sidoarjo," kata Gunarmin kepada Kompas.com, Selasa siang.
Baca juga: Jalan di Pasar Kembang Surabaya Tiba-tiba Membengkak, Pedagang Panik
Mereka pun ramai-ramai mengangkat barang dagangannya untuk dipindah ke lokasi lain.
Dia tidak mengetahui penyebab peristiwa tersebut. Yang dia tahu, sejak Senin malam, lokasi tersebut sudah mulai retak dan mengeluarkan air yang mengalir sampai ke sisi jalan.
Purnomo, penjaga toko yang lokasinya tepat berada di depan lokasi gundukan mengaku tidak tahu peristiwa tersebut. Dia hanya mengetahui bahwa jalan di depan tokonya retak sejak Senin sore.
"Saya pulang kemarin pukul 16.30 WIB sudah retak-retak jalannya," kata Purnomo.
Jalan aspal di Jalan Pasar Kembang Surabaya tiba-tiba naik dan membentuk gundukan setinggi satu meter, Selasa (1/8/2023) pagi.
Hingga pukul 12.30 WIB, gundukan tanah tersebut sudah diuruk oleh petugas.
Walhasil, nampak lubang dangkal berdiameter sekitar 4 meter di jalan tersebut dan hampir memakan separuh jalan Pasar Kembang.
Baca juga: Niat Bisnis Servis HP, Pria Ini Malah Buka Prostitusi dengan PSK Istrinya Sendiri
Di lokasi gundukan juga nampak sebuah alat berat, dan sebuah papan pengumuman bahwa di lokasi tersebut sedang dilakukan rehabilitasi jaringan pipa PDAM.
Sejumlah petugas dari Dishun Kota Surabaya dan Satpol PP Kota Surabaya juga terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi.
Sementara tidak jauh dari lokasi, terdapat pekerja sedang melakukan pemasangan pipa PDAM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.