SURABAYA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan bisa mendatangkan sebanyak 200.000 wisatawan mancanegara pada pelaksanaan Piala Dunia U-17, yang berlangsung November 2023 mendatang.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kedatangan wisatawan mancanegara ini akan banyak mendukung ekonomi lokal untuk kembali bangkit.
Sebab, venue Piala Dunia U-17 tak hanya digelar di DKI Jakarta, melainkan dibagi di beberapa daerah, termasuk salah satunya di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga: Pantau Seleksi Timnas U-17, Herman Deru: Ini Kesempatan Generasi Muda Sumsel Tunjukkan Potensi
"Kami targetkan mudah-mudah 100.000-200.000 wisatawan mancanegara, sebagian juga akan ke Surabaya. Mereka akan mendukung ekonomi lokal untuk segera bangkit dan kita mampu menciptakan lapangan kerja yang selama ini susah didapat oleh kalangan muda," kata Sandiaga di Surabaya, Sabtu (15/7/2023).
Karena itu, ia mendorong pelaku UMKM untuk mampu berinovasi. Termasuk mengangkat produk tematik yang berkaitan dengan Piala Dunia U-17.
"Nah, ini yang saya bilang tadi. UMKM ini harus mampu untuk berinovasi. Kalau ada Piala Dunia U-17, kebetulan, Insya Allah akan ada di Surabaya," ujar dia.
Sandiaga Uno menegaskan, kementerian yang dipimpinnya juga akan secara konsisten mendukung keberadaan dan keberlanjutan UMKM. Di antaranya dengan membantu memperkenalkan produk mereka melalui media sosial.
"Ternyata, produk UMKM bisa kita bantu untuk dipasarkan agar bisa menaikkan omset mereka. Sehingga, mereka bisa memperluas peluang usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.
Karenanya, Sandiaga mendorong UMKM untuk berkolaborasi dengan program pemerintah. Di antaranya, pemasaran, pembiayaan, hingga pelatihan produksi. Ke depan, pihaknya juga akan mempermudah perizinan hingga mempercepat sertifikasi halal bagi pelaku UMKM.
"Ada beberapa masukan dari teman UMKM seperti perizinan dan sertifikasi halal, ini menjadi perhatian bagi kami untuk memberikan keberpihakan kepada teman UMKM," kata dia.
Kualitas pemasaran juga akan dioptimalkan, di antaranya melalui pelatihan pengemasan (packaging) produk.
"Sekalipun produknya bagus, enak, lezat, tapi kalau packaging-nya kurang prima, maka susah untuk memasarkan apalagi harus menembus pasar luar negeri. Karena itu, kita akan bantu dan latih," tutur Sandi.
Baca juga: Jokowi Saksikan Seleksi Tim Nasional U-17 di Stadion Si Jalak Harupat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.