Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tusuk Adik yang Muazin, Pelaku Minta Uang Rp 50.000 ke Ibunda tapi Tak Dikasih

Kompas.com - 04/07/2023, 20:05 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Samsul Anwar (35), tersangka pelaku pembunuhan Muhammad Faisal (25), seorang muazin di Surabaya, mengaku sempat meminta uang Rp 50.000 ke ibundanya tapi tak diberi. 

Hal tersebut diungkapkan Samsul yang juga kakak kandung korban, ketika berada di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak. Dia mengaku meminta uang tersebut ke ibunya, Kamis (29/6/2023).

"(Minta uang) Rp 50.000, enggak dikasih karena enggak punya uang," kata Samsul, di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Penusuk Muazin di Surabaya Diduga Alami Gangguan Jiwa

Pertengkaran Samsul dan ibunya lah yang membuat Faisal terpicu untuk mendekat dan melarang pelaku untuk membentak Ibunda sebelum akhirnya insiden penusukan itu terjadi. 

Samsul mengaku, kerap meminta uang kepada ibunya. Dia beralasan, hal tersebut dilakukan untuk memenuhi keinginan anaknya, sedangkan dirinya hingga sekarang masih belum bekerja.

"Sering minta uang (ke ibu), untuk kebutuhan anak saya, buat jajannya. (Pelaku dan istri) enggak ada yang bekerja," jelasnya.

Samsul mengaku menyesal dengan tindakannya menusuk korban Faisal menggunakan pisau, hingga meninggal dunia. Ia juga menusuk keponakannya, Harianto (19), yang kini mengalami luka berat.

Atas tindakanya itu, pelaku diijerat Pasal 531 ayat 3, tentang tindak pidana penganiayaan hingga meninggal dunia. Dengan hukuman paling berat tujuh tahun penjara.

Sebelumnya, Kapolsek Semampir Kompol Nur Suhud mengatakan, penusukan tersebut berawal ketika pelaku, Samsul bertengkar dengan ibunya, Kiptiyah, di dalam rumah sekitar pukul 4.49 WIB.


"Saksi (Kiptiyah) kemudian cekcok dengan pelaku, intinya SA meminta uang kepada saksi," kata Nur Suhud, ketika dikonfirmasi, Jumat (30/6/2023).

Kemudian, Faisal, secara tidak sengaja melintas dan melihat pertengkaran tersebut. Dia pun langsung membentak pelaku yang merupakan kakaknya sendiri.

Korban marah karena sang kakak telah membentak ibunya ketika meminta uang. Akan tetapi, pelaku yang sudah emosi kembali membentaknya hingga terjadi pertengkaran antara keduanya.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Penusukan Muazin di Surabaya

"Saksi Siti Khoiriyah bersama dengan saksi Harianto yang saat itu selesai shalat subuh langsung melerai keduanya," ujar dia.

Bukanya mereda, pelaku malah semakin emosi dan secara tiba-tiba mengambil sebuah pisau. Dia kemudian menusukan senjata tajam tersebut ke bagian perut serta pinggang adiknya.

"Harianto yang hendak melerai juga terkena pisau dari pelaku yang nengakibatkan luka di perutnya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com