Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Ponorogo soal Warganya Bangun Tembok karena Merasa Dikucilkan: Kami Sedang Negosiasi

Kompas.com - 04/07/2023, 18:09 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com- Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko buka suara terkait penembokan yang dilakukan oleh pemilik tanah di Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Untuk diketahui warga bernama Bagus Robyanto menembok tanahnya yang biasa dilewati oleh warga. Hal itu disebabkan lantaran Roby merasa warga mengucilkan keluarganya setelah dia menolak memecah sertifikat tanah untuk jalan umum.

Bupati Ponorogo meminta semua pihak tidak lagi bermain-main dengan persoalan tersebut. Dia meminta pihak terkait menenangkan diri sejenak agar segera menemukan solusi.

Baca juga: Alasan Roby Bangun Tembok di Akses Jalan Warga, Istrinya Ditolak Ikut PKK, Rumahnya Diludahi

“Maka hari ini jangan ada yang bermain-main di sana. Ini biarkan lerem (diam) sejenak. Kami sedang negosiasi,” kata Kang Giri, sapaan akrab bupati Ponorogo, Selasa (4/7/2023).

Kang Giri mengakui dirinya sudah meninjau lokasi penutupan ruas jalan setinggi empat meter tersebut.

Tak hanya itu, ia pun sudah menemui warga yang terdampak dan pemilik lahan.

“Saya sudah ke sana meninjau dan menemui dua belah pihak. Masyarakat sudah saya temui dan pemilik yang namanya Roby dan ayahnya sudah saya temui,” kata Kang Giri.

Baca juga: Penembokan di Ponorogo dan Indikasi Memudarnya Kohesi Sosial

Kedatangannya ke lokasi penembokan, kata Kang Giri, adalah untuk mencari titik tengah dan solusi.

Ia mengatakan sebelum terjadi penutupan jalan sudah ada konflik di tengah masyarakat. Tak hanya itu, hubungan antara warga dan pemilik lahan pun sudah lama tak harmonis.

“Memang saya datang tidak mencari benarnya. Saya hanya mencari titik tengahnya. Memang problemnya sudah mengarah lama. Dan kayaknya hubungannya tidak harmonis sudah lama,” jelas Kang Giri.

Giri mengakui sebenarnya ada akses jalan bagi warga keluar lewat Jalan Dieng. Hanya saja ruas jalan itu tidak sebagus ruas jalan yang ditutup.

“Di belakang sesungguhnya ada jalan lain menuju Dieng, tapi pasti kurang sempurna,” kata Kang Giri.

Kang Giri meyakini jalan tengah persoalan tersebut akan ditemukan. Terlebih warga hidup dalam sebuah negara.

“Untuk itu akan saya cari jalan tengahnya. Mudah-mudahan. Pasti ada jalan tengahnya. Karena ini hidup dalam negara. Maka negara harus hadir,” kata Kang Giri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Surabaya
Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Surabaya
Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Surabaya
1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com