MALANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan stok hewan kurban surplus. Pemprov Jatim memprediksi pada Hari Raya Idul Adha 2023 terdapat peningkatan kebutuhan hewan kurban mencapai 5,5 - 6 persen.
Khofifah mengatakan, dirinya beberapa waktu lalu mengunjungi beberapa sentra ternak untuk memastikan ketersediaan hewan kurban di Jawa Timur. Dari pantauannya, kondisi hewan kurban di Jawa Timur surplus.
"Terutama sapi, untuk bisa memastikan bahwa stok hewan kurban kita dalam kondisi yang sangat cukup, kita surplus cukup besar. Artinya bagi masyarakat Jawa Timur yang ingin melakukan kurban apakah mau sapi, kerbau, kambing, domba, bisa," kata Khofifah usai mengunjungi RPH Kota Malang pada Minggu (25/6/2023).
Baca juga: Jelang Idul Adha, Khofifah Minta Jangan Banting Hewan Kurban
Meski begitu, dia menyampaikan adanya syarat-syarat tertentu untuk sah atau tidaknya hewan kurban. Seperti dari segi umur, tanggal gigi dan memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat.
"Harus dipastikan sehat ditunjukkan dengan surat keterangan veteriner bahwa ada surat keterangan tidak PMK, tidak LSD artinya posisinya sehat," katanya.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani mengatakan, diprediksi kebutuhan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 2023 terdapat peningkatan sekitar 5,5-6 persen dari tahun sebelumnya.
Pada tahun 2022, tercatat jumlah hewan kurban yang disembelih sebanyak 286.320 ekor. Jumlah itu terdiri dari sapi 53.151 ekor, kambing 200.807 ekor, domba 32.360 ekor dan kerbau 12 ekor.
"Prediksi 2023 naik 5,5-6 persen atau hewan kurban 303.936 ekor, terdiri dari sapi 56.686 ekor, kambing 211.956, domba 35291 ekor, kerbau 13 ekor dan stok kita surplus aman. Harapan sebenarnya bisa 10 persen, enggak masalah stok juga cukup aman," katanya.
Pihaknya saat ini juga konsentrasi terhadap lalu lintas pengiriman hewan ternak yang disyaratkan telah tervaksinasi PMK dan LSD.
"Bahwa ternak ternak yang dilalulintaskan sudah mendapatkan vaksin LSD," katanya.
Dia menuturkan, penyakit LSD yang sering dijumpai disebabkan salah satunya dari virus atau vektor seperti lalat dan lainnya. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur juga terus mengedukasi peternak untuk menjaga kebersihan kandang.
"Ini juga menjadi perhatian edukasi ke peternak, untuk dikandang jangan menimbun spesies vektor itu, kandang harus bersih maka itu kita lakukan edukasi untuk dilakukan disenfektan, pembersihan kandang, kotoran hewan jangan dikandang karena bisa netes lalat yang bisa menularkan," katanya.
Di Jawa Timur tercatat sejak Januari hingga saat ini terdapat 4.000 kasus hewan ternak yang terkena penyakit LSD. Daerah terbanyak didominasi oleh Jombang sejumlah 600 kasus LSD pada hewan ternak.
Baca juga: Warga Muslim Singapura Pesan Hewan Kurban ke Peternak Kulon Progo
"Kondisinya naik turun, tetapi tidak seporadis seperti PMK, didominasi dari Jombang karena Jombang perputaran sapi banyak cepat dari pasar ke pasar atau jual belinya, faktornya banyak, alat angkut, kontak, mangkanya lalu lintas kita perketat," katanya.
Meski begitu, untuk hewan ternak yang tergolong luka ringan masih aman dikonsumsi.
"LSD aman dikonsumsi, luka ringan di kulit enggak masuk ke daging," katanya.
Sedangkan untuk penyakit PMK dalam beberapa minggu ini dari pantauannya, nol kasus. Namun untuk angka kumulatif sejauh ini terdapat 199.000 kasus di Jawa Timur.
"PMK dalam beberapa Minggu ini nol kita pantau harian, PMK kita vaksin kita terima dari pusat 5,7 juta, divaksin 5,54 juta," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.