Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Struktur Bangunan yang Diduga Sebagai Pertirtaan di Candi Gedog Dikaitkan dengan Legenda Joko Pangon

Kompas.com - 25/06/2023, 15:50 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Struktur bangunan yang diduga sebagai semacam kolam air atau pertirtaan ditemukan di wilayah Situs Candi Gedog, Kota Blitar, Jawa Timur.

Setelah proses penggalian yang dilakukan oleh tim ekskavasi Candi Gedog dari Balai Pelestarian Kebudayaan (Bapelbud) Wilayah XI Jatim memasuki tahap akhir, Sabtu (24/6/2023), sebagian struktur bangunan itu mulai tampak jelas.

Usai 12 hari proses ekskavasi, Selasa (13/6/2023) sampai Sabtu (24/6/2023), tampak struktur bangunan itu berbentuk lebar mirip kolam dan muncul air dari bawahnya.

Ketua Ekskavasi Candi Gedog dari Bapelbud Wilayah XI Jatim, Nugroho Harjo Lukito mengatakan, penemuan yang diduga sebagai pertirtaan itu terletak di sebelah barat bangunan induk Candi Gedog dengan ketinggian yang lebih rendah dan dekat dengan irigasi.

"Awalnya kami menemukan struktur seperti saluran air. Setelah kami gali, struktur saluran air itu berhilir pada struktur sangat lebar dan konstruksinya biasa kami temukan pada konstruksi atau bangunan petirtaan," kata Nugroho, dikutip dari TribunJatim.com, Minggu (25/6/2023).

Baca juga: Ekskavasi Lanjutan Candi Gedog Blitar Dimulai, Diharapkan Bisa Ungkap Tata Ruang Candi

"Memang ada bagian struktur yang rusak, kalau melihat kondisinya ini bukan kerusakan biasa tapi disengaja pada masa lalu," imbuhnya.

Dia menjelaskan, struktur yang diduga pertirtaan itu mengarah ke bawah. Bagian atasnya tidak terpendam terlalu dalam, namun semakin ke bawah struktur itu justru semakin luas.

Saat ini, Nugroho menambahkan, pihaknya sedang berupaya mencari ruang tengah pada temuan tersebut.

"Ini menjadi pekerjaan rumah kami, membuka semua supaya dimensinya utuh dan bisa dianalisis secara valid," ujar Nugroho.

"Pada struktur yang kami gali ini sudah keluar air yang kemungkinan merupakan air dari sumbernya melalui proses kapilerisasi," pungkasnya.

Terkait legenda Joko Pangon?

Penemuan struktur bangunan yang diduga sebagai pertirtaan itu lantas dikaitkan dengan legenda Joko Pangon yang berkembang di tengah masyarakat Gedog.

Baca juga: Hari Terakhir Ekskavasi ke-4 Candi Gedog Blitar, Arkeolog Temukan Sisa Struktur Bangunan Beratap

Nugroho menilai, terdapat kecocokan antara legenda Joko Pangon dengan temuan struktur yang diduga pertirtaan tersebut.

"Dari cerita rakyat yang berkembang, Joko Pangon ditemukan meninggal entah dibunuh atau meninggal alami di dalam kolam dekat candi (Gedog)," ucap Nugroho.

"Apakah mungkin (ada kaitannya dengan petirtaan)? Karena kalau melihat konstruksi ini memungkinkan ini sebuah petirtaan atau sebuah kolam," lanjutnya.

Bila benar struktur bangunan itu merupakan pertirtaan, menurutnya, ada kecocokan antara data sekunder yaitu cerita legenda Joko Pangon dengan data primer yang ditemukan dalam ekskavasi Candi Gedog.

"Bisa jadi, ini (temuan struktur bangunan) sebagai bukti cerita legenda Joko Pangon itu bukan sebuah dongeng, tapi pernah terjadi dan ada buktinya," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul "Temuan Struktur Diduga Petirtaan di Candi Gedog Blitar Makin Jelas, Legenda Joko Pangon Terbukti?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com