MOJOKERTO, KOMPAS.com - Polisi mengungkap bahwa AB (15), pembunuh siswi salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, AE (15), adalah sosok temperamental.
Selain itu, polisi juga menemukan indikasi AB beberapa kali terlibat dalam aksi pencurian, penjambretan atau perampasan.
“Tapi anaknya ini memang temperamental. Sempat dipanggil oleh guru BK, di kelas 3 saja catatan yang kami peroleh dari guru BK ada 5 kali (dipanggil),” kata Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (14/6/2023).
Baca juga: Siswi SMP di Mojokerto Dibunuh Teman Sekelas, Jejak Pelaku Terungkap dari Ponsel Korban
Selain sosok temperamental, AB juga diduga terlibat dalam beberapa kali aksi kejahatan, baik di wilayah Jombang maupun wilayah Mojokerto.
“Diperoleh pengakuan dari pelaku, bahwa (pembunuhan terhadap AE) ini bukan (kasus kriminal) yang pertama,” ungkap Wiwit.
Hasil pemeriksaan, kata Wiwit, AB dan MA sering bekerja sama untuk melakukan beberapa kali aksi pencurian, penjambretan atau perampasan.
“Jadi kedua pelaku bersama-sama, berdasarkan catatan kami sudah melakukan 12 kali tindak pidana kejahatan yang lainnya,” lanjut dia.
Baca juga: 1 Bulan Hilang, Siswi SMP di Mojokerto Ternyata Dibunuh Teman Sekelasnya
Wiwit mengungkapkan, kejahatan lain yang dilakukan AB dan MA, antara lain merampas ponsel yang sedang dipegang pengendara motor, mengambil ponsel yang ditaruh di dashboard.
Keduanya juga pernah mencuri beberapa motor yang sedang diparkir oleh pemiliknya.
“Cara yang dilakukan pelaku mencari sasaran adalah mencari HP korban yang ditaruh di dalam dashboard sepeda motor, ketika lengah, diambil HP tersebut. Ataupun mencari korban yang sedang memegang handphone saat berkendara,” ujar Wiwit.
Sebelumnya diberitakan, AE (15), siswi salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat dibunuh.
Jenazahnya ditemukan dalam kondisi terbungkus karung putih di parit persis di bawah perlintasan kereta api, Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko.
Sebelumnya, siswi kelas IX tersebut dilaporkan hilang oleh keluarganya karena sejak 15 Mei 2023, AE tidak pulang setelah pamit ke orangtuanya untuk pergi ke pasar malam.
Polisi telah menangkap dua pelaku, salah satunya adalah teman satu kelas.
Dua pelaku yang ditangkap, yakni yakni AB (15), teman sekelas korban, serta MA (19), teman dari AB.
Pelaku membunuh korban karena tak terima ditagih iuran kelas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.