Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Bata Kuno Ditemukan di Banyuwangi, Diduga dari Era Kerajaan Majapahit

Kompas.com - 01/05/2023, 13:45 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mengungkap terkait misteri penemuan batu bata kuno di Kecamatan Songgon pada Jumat (28/4/2023) lalu.

Menurut Kepala Disbudpar Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, batu bata itu diprediksi berasal dari zaman kerajaan bercorak Hindu-Budha abad 13.

"Diduga tumpukan batu bata kuno itu awalnya pemukiman yang porak-poranda akibat lahar letusan Gunung," kata Bramuda, Senin (1/5/2023).

Baca juga: Tim Ahli Cagar Budaya Banyuwangi Cek Temuan Artefak Kuno di Areal Tambang Pasir

Diduga dari era Majapahit

Bramuda mengatakan, tumpukan batu bata itu identik dengan batu bata pada era kerajaan Majapahit yang ditemukan pada kedalaman 2,5 meter.

“Karena di lokasi juga ada pecahan keramik dan kereweng dari Dinasti Ming,” ungkap Bramuda.

Namun untuk memastikan, harus dilakukan penelitian lebih lanjut melalui ekskavasi.

Baca juga: Mayat Laki-laki Ditemukan Membusuk di Rowo Biru Banyuwangi

Menurutnya, benda diduga bersejarah itu memiliki ukuran beragam. Ada yang berukuran panjang 18,5 sentimeter, lebar 22 sentimeter dan tebal 8,6 sentimeter.

Ada juga yang mempunyai panjang 36 sentimeter, lebar 20 sentimeter dan tebal 9 sentimeter.

Lebih lanjut Bramuda mengatakan, saat ini telah dilakukan pemetaan zonasi. Zona inti kurang lebih 0,74 hektar dan zona penyangga seluas 0,35 hektar.

Baca juga: Upaya Mengurai Kepadatan Arus Balik Lebaran 2023 di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

“Luasan berdasarkan struktur, dari arah timur ke barat 116 meter dan dari selatan ke utara memiliki luas 32 meter,” ujar Bramuda.

Penjelasan TACB

Sementara itu Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banyuwangi, Ilham Triadinagoro mengatakan, pada umumnya batu bata terakota adalah seni kerajinan yang berasal sejak era Majapahit abad ke 13.

"Terakota adalah temuan insidental. Dan artefak terakota yang signifikan selama bertahun-tahun banyak ditemukan dari kegiatan pertanian, perkebunan, membangun jalan, dan lain-lain," terang Ilham.

Tak hanya itu, di antara reruntuhan bata berukuran jumbo itu, juga ditemukan artefak-artefak berbahan porselen dari masa Dinasti Ming Wanli (1373-1620) dan puluhan pecahan gerabah.

"Saat ini barangnya diamankan di salah satu perangkat desa," tandas Ilham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Calon Jemaah Haji Asal Jember Ketahuan Bawa 'Rice Cooker' dan Rokok Berlebih

Calon Jemaah Haji Asal Jember Ketahuan Bawa "Rice Cooker" dan Rokok Berlebih

Surabaya
Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Surabaya
Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Polisi Madiun Sebut Bentrok Antar-pemuda Terjadi di 3 Lokasi

Polisi Madiun Sebut Bentrok Antar-pemuda Terjadi di 3 Lokasi

Surabaya
2 Anggota DPRD Madiun Mangkir Pemeriksaan dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 M

2 Anggota DPRD Madiun Mangkir Pemeriksaan dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 M

Surabaya
Duduk Perkara Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Murid Cedera di Sekolah, Tak Ada di Kelas Saat Kejadian

Duduk Perkara Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Murid Cedera di Sekolah, Tak Ada di Kelas Saat Kejadian

Surabaya
Bawaslu Jatim Sebut Caleg DPD Kondang Kusumaning Ayu Langgar Ketentuan Pencalonan, Ini Penyebabnya

Bawaslu Jatim Sebut Caleg DPD Kondang Kusumaning Ayu Langgar Ketentuan Pencalonan, Ini Penyebabnya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Gempa M 5,3 Kabupaten Malang, Warga Terbangun dari Tidur dan Berlari ke Luar Rumah

Gempa M 5,3 Kabupaten Malang, Warga Terbangun dari Tidur dan Berlari ke Luar Rumah

Surabaya
17 Calon Haji Embarkasi Surabaya Batal Berangkat, Ada yang Diturunkan dari Pesawat karena Sesak Napas

17 Calon Haji Embarkasi Surabaya Batal Berangkat, Ada yang Diturunkan dari Pesawat karena Sesak Napas

Surabaya
Fakta Pabrik Ekstasi dan Pil Koplo di Surabaya, Pelaku Sindikat Lapas serta Sasar Masyarakat Menengah ke Bawah

Fakta Pabrik Ekstasi dan Pil Koplo di Surabaya, Pelaku Sindikat Lapas serta Sasar Masyarakat Menengah ke Bawah

Surabaya
Video Kapolsek di Bojonegoro Dipergoki Anak dan Istri Saat Selingkuh, Kapolres: Kami Cek

Video Kapolsek di Bojonegoro Dipergoki Anak dan Istri Saat Selingkuh, Kapolres: Kami Cek

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com