Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

356 Sapi di Lamongan Terjangkit LSD, 1 di Antaranya Mati

Kompas.com - 11/04/2023, 23:26 WIB
Hamzah Arfah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan, Jawa Timur mencatat, ada sebanyak 356 ekor sapi yang telah terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD), satu di antaranya mati.

Sekretaris Disnakeswan Lamongan Rahendra mengatakan, penyakit tersebut menyerang sapi milik warga di Lamongan mulai awal Januari 2023. Pertama kali, penyakit LSD ditemukan atau terdeteksi pada sapi peliharaan warga di wilayah Lamongan bagian selatan.

"Sejak Januari hingga kini, terdapat 356 ekor sapi yang terjangkit. Dari total jumlah tersebut, 50 ekor sapi telah dinyatakan sembuh, namun satu di antaranya mati," ujar Rahendra kepada awak media di Lamongan, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Mobil Tabrak Motor dan Gerobak di Lamongan, 2 Orang Tewas

Hendra menjelaskan, 356 ekor sapi yang terjangkit penyakit LSD itu tersebar di lima kecamatan yang ada di Lamongan.

Sapi yang terjangkit penyakit LSD mengalami luka di bagian kulit, seperti kulit sapi bentol-bentol, gatal, hingga bernanah.

"Penularannya sangat cepat layaknya seperti PMK. Penularannya, melalui gigitan nyamuk dan lalat," ucap Rahendra.

Baca juga: Mobil Avanza Ringsek Usai Tertabrak Kereta Api di Lamongan

Atas dasar tersebut, Rahendra mengimbau kepada peternak atau pemilik sapi untuk rajin menjaga kebersihan kandang hewan ternak. Apabila menemui sapi yang terjangkit, segera dilakukan antisipasi penularan dan penyebaran.

Salah seorang peternak sapi di Lamongan, Pujiati mengatakan, sapi yang telah terjangkit penyakit LSD biasanya terdapat benjolan di sekujur tubuhnya. Benjolan tersebut kemudian terus membesar, hingga akhirnya menyebabkan luka di tubuh sapi.

"Selain kaki dan bagian perut, penyakit ini (LSD) juga menyerang bagian wajah serta sekitar hidung sapi. Jika dibiarkan, sapi akan mengalami gangguan nafsu makan, sehingga terlihat lemas," kata Pujiati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com