LUMAJANG, KOMPAS.com - Banjir lahar hujan Gunung Semeru kembali menerjang daerah aliran sungai di kaki Gunung Semeru, Jumat (24/3/2023).
Akibatnya, 137 kepala keluarga di Dusun Sumberlangsep yang ada di seberang Sungai Regoyo terisolasi.
Sebab, jembatan penghubung yang menjadi akses satu-satunya dari Dusun Sumber kajar menuju Dusun Sumberlangsep maupun sebaliknya putus beberapa bulan lalu.
Jalan lain seperti Jembatan Limpas yang biasa dilintasi, juga tidak bisa lagi dilewati lantaran material pasir Gunung Semeru sudah menutupi badan jembatan .
Baca juga: Gunung Semeru Keluarkan 26 Kali Letusan Asap, Ketinggian Capai 800 Meter
Diketahui, ada 470 jiwa berada di Dusun Sumberlangsep. Saat ini, mereka tidak bisa lagi berkegiatan ke luar dusun.
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, saat banjir besar menerjang siang tadi, warga memilih mengungsi ke atas bukit yang ada di desanya.
"Ada satu dusun dengan 137 kepala keluarga terisolasi akibat banjir lahar yang menerjang tadi. Saat ini mereka naik ke gunung untuk menyelamatkan diri," kata Wawan.
Baca juga: Gunung Semeru Luncurkan 4 Kali Guguran Lava Sejauh 800 Meter ke Besuk Kobokan
Wawan menambahkan, pihaknya kini tengah melakukan komunikasi dengan perangkat desa setempat untuk bisa mengevakuasi warga yang terisolasi.
"Kita masih komunikasi untuk bisa segera lakukan evakuasi. Tapi kalau secara posisi, warga naik ke gunung ini sudah aman, khawatirnya ada banjir susulan lagi," jelas Wawan.
Diketahui, banjir lahar dengan amplitudo mencapai 39 milimeter menerjang aliran sungai di kaki Gunung Semeru.
Banjir menyebabkan, lima rumah dan satu bangunan tempat ibadah terdampak. Belum diketahui, kerugian materil dari kejadian ini.
Baca juga: Banjir Lahar Gunung Semeru Terjang Permukiman Warga, 5 Rumah Terdampak
Namun, pihak BPBD Kabupaten Lumajang memastikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Wawan juga mengimbau warga untuk mengantisipasi banjir lahar hujan susulan yang bisa terjadi lagi di daerah aliran sungai yang berhulu ke Gunung Semeru.
"Kami imbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari bibir sungai, karena khawatir ada perluasan banjir lahar," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.