Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Langka di Pulau Masalembu Sumenep, Pemkab Diminta Turun Tangan

Kompas.com - 27/02/2023, 18:58 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Krisis pangan berupa kelangkaan beras terjadi di Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Hal itu terjadi usai aktivitas pelayaran keluar masuk Kepulauan Masalembu lumpuh total akibat cuaca ekstrem selam dua pekan terakhir. Akibatnya, kapal penumpang hingga logistik tak bisa berlayar menuju Masalembu.

Baca juga: 2 Pekan Tak Ada Pelayaran Imbas Cuaca Ekstrem, Warga di Kepulauan Masalembu Sumenep Sulit Dapatkan Beras

Anggota DPRD Sumenep asal Masalembu Darul Hasyim Fath mendorong pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui BPBD Sumenep turun tangan mangatasi persoalan itu.

"Kami mendorong BPBD Kabupaten Sumenep mengambil langkah sebagai wujud dari tindakan proteksi atas warga," kata Darul kepada Kompas.com, Senin (27/2/2023).

Darul menjelaskan, gelombang tinggi hingga angin kencang yang melanda wilayah Masalembu membuat pelayaran lumpuh total.

Menurutnya, krisis pangan melanda kepulauan terluar di Kabupaten Sumenep itu salam sepekan terakhir.

Darul berharap Pemkab Sumenep dan Pemprov Jawa Timur mencari solusi agar krisis pangan di Pulau Masalembu tidak bertambah parah.

Menurut dia, kapal perang milik TNI bisa dikerahkan untuk menyuplai sembako karena tahan terhadap badai. Apalagi, berdasarkan data BMKG, badai baru reda sekitar Jumat (3/2/2023) mendatang.

"Selama sepekan terakhir krisis pangan tengah dialami warga Pulau Masalembu," pungkasnya.


Sebelumnya, krisis pangan di Kepulauan Masalembu Sumenep juga diakui salah seorang warga bernama Tallib (53).

Warga Dusun Baru, Desa Masalima, Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep itu mengaku selama dua pekan daerahnya terisolasi dari aktivitas pelayaran. Krisis pangan berupa beras langka terjadi di daerah tersebut.

"Beras mulai langka, dan kalau ada pun harganya sangat tinggi," kata Tallib kepada Kompas.com, Senin (27/2/2023).

Tallib mengaku, kelangkaan berasa di Masalembu terjadi sejak satu pekan terakhir. Toko kelontong yang biasanya menjual beras untuk kebutuhan warga kini terpantau kosong.

Baca juga: Terdampak Cuaca Ekstrem, Kapal Tongkang Hilang di Perairan Masalembu Sumenep

Kalau pun ada, harga yang diberikan sedikit lebih mahal dibandingkan harga normal. Untuk satu kilogram beras dipatok menjadi Rp 16.000 dari Rp 11.000.

"Kami berharap cuaca membaik, kalau pun tidak, semoga pemerintah daerah memberikan perhatian," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Bupati Malang Daftar Pilkada Kota Batu lewat PDI-P

Wakil Bupati Malang Daftar Pilkada Kota Batu lewat PDI-P

Surabaya
Pilkada Kota Probolinggo, Calon Perseorangan Harus Kantongi 17.851 Dukungan

Pilkada Kota Probolinggo, Calon Perseorangan Harus Kantongi 17.851 Dukungan

Surabaya
Pilkada Surabaya, DPC PKB Akan Kirim Surat ke DPP supaya Merekomendasi Eri-Armuji

Pilkada Surabaya, DPC PKB Akan Kirim Surat ke DPP supaya Merekomendasi Eri-Armuji

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Surabaya
Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Surabaya
Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: 'Hablum Minal Alam'

Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: "Hablum Minal Alam"

Surabaya
Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Surabaya
Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Surabaya
Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Surabaya
Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Surabaya
Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com