MAGETAN , KOMPAS.com - Sejumlah sapi milik warga di Desa Terung, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mati diduga terpapar penyakit mulut dan kuku.
Kepala Desa Terung Suwarno mengatakan, sebanyak empat sapi di milik warga di desa itu mati selama sebulan terakhir.
Baca juga: Telaga Sarangan, Tempat Wisata di Magetan yang Berbalut Mitos dan Legenda
"Sementara ada empat ekor yang mati yang kita ketahui karena selama ini warga tidak ada yang melapor," ujar Suwarno ditemui di Balai Desa Terung, Jumat (17/2/2023).
Menurut Suwarno, sejumlah pemilik sapi memilih menjual ternaknya yang diduga terpapar PMK dengan harga murah. Mereka khawatir ternaknya mati.
"Sementara ini kita baru mencatat enam ekor sapi dijual murah. Baikan ada sapi yang harganya seharusnya Rp 30 juta tetapi dijual Rp 3 juta karena khawatir sapi mereka mati," katanya.
Suwarno telah melaporkan kejadian matinya ternak sapi warga itu ke Dinas Peternakan Kabupaten Magetan. Ia mengaku belum bisa memastikan apakah sapi-sapi itu memang mati karena PMK.
Sementara itu, salah satu pemilik sapi di Desa Terung, Edi Soleman mengaku terpaksa menjual empat dari enam sapi yang dipeliharanya. Hal itu dilakukan setelah seekor sapi miliknya tiba-tiba mati.
Baca juga: Hujan Deras Guyur Kabupaten Magetan, 3 Desa Terdampak Longsor
Sapi yang seharusnya laku Rp 15 juta di pasar itu terpaksa dijual seharga Rp 5 juta.
"Kita takut mati makanya kita jual murah. Prosesnya cepat sekali, dari gejala sakit sampai mati hanya dua hari," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.