Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NIK Tertukar, Penyandang Cacat Berat di Magetan Ini Tak Bisa Cairkan Bantuan Selama 2 Tahun

Kompas.com - 31/12/2022, 07:59 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Supriyanto (28), warga Desa Sumber Sawit, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur tak bisa mencairkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) selama dua tahun terakhir.

Saat ditemui di rumahnya, aktivitas Supriyanto hanya terbatas di sebuah kamar berukuran 3x3 meter.

Baca juga: Bangkai Bus Wisata yang Terjun ke Jurang di Magetan Dievakuasi, 2 Alat Berat Dikerahkan

Pria yang mengalami cacat berat itu mengaku tidak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan PKH miliknya tidak bisa dicairkan.

”Tidak tahu kenapa tidak keluar. Katanya perangkat disini karena NIK-nya tertukar,” ujarnya Jumat (30/12/2022).

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Supriyanto mengaku hanya bisa bergantung sepenuhnya kepada ibunya Marsi (56) yang juga mengalami kelainan pada kakinya.

Untuk menyambung hidup setiap hari, Marsi hanya bisa bekerja membuat anyaman bambu dengan penghasilan Rp 10.000.

Baca juga: 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus di Magetan Telah Dipulangkan dari RSUD Sayidiman

“Makan sama ibu. Ibu hanya kerja menganyam bambu. Sehari-hari ya makan pakai sayur, sayur bening atau tempe kadang diberi tetangga,” imbuhnya.

Pamong Dukuh Meri Desa Sumber Sawit Purwanto mengatakan, dari laporan pendamping desa, tidak cairnya PKH Supriyanto dikarenakan NIK-nya tertukar dengan milik ibunya.

Dua tahun lalu perangkat desa mendaftarkan nama Marsi sebagai penerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) karena merasa kasihan. Meski cacat, selama ini Marsi tak pernah menerima bantuan.

Baca juga: Medan Curam, Bus yang Terjun ke Jurang 30 Meter dan Tewaskan 7 Orang di Magetan, Belum Berhasil Dievakuasi

“Pada waktu itu bantuan program cacat berat digabung ke PKH, tapi nilai bantuannya turun menjadi Rp 200.000, makanya kita juga mendaftarkan Marsi agar dapat bantuan BPNT agar bisa membantu, mengingat Marsi juga cacat tapi tidak pernah mendapat bantuan,” katanya.

Sayangnya, sejak Marsi masuk data penerima BPNT, bantuan PKH untuk Supriyanto justru tak pernah bisa dicairkan lagi.

Sedangkan bantuan untuk Marsi baru keluar sekitar 7 bulan terakhir.

“Kita telusuri katanya NIK Supriyanto tertukar NIK ibunya, tapi bantuan BPNT Marsi justru baru keluar 7 bulan terakhir sejak diajukan 2 tahun lalu,” ucapnya.

Baca juga: Firasat Buruk Penumpang sebelum Masuk Jurang di Magetan, Bus Sempat Menyalip di Tikungan saat Lewat Jalan Turunan

Sementara Dinas Sosial Kabupaten Magetan mengaku telah melakukan upaya penelusuran terhadap bantuan PKH untuk Supriyanto.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magetan Parminto Budi Utomo mengatakan, dari hasil penelurusan yang dilakukan, bantuan untuk Supriyanto berhenti dikarenakan nomor rekening bansos atas nama tersebut tidak menggunakan NIK Supriyanto, tapi atas nama Marsi.

”Kita telah melakukan cek dengan pendamping PKH dengan memadankan data adminduk input data disesuaikan dengan data SIKNG dengan operator kecamatan. Sudah kita laporkan ke pusat, kita hanya bisa menunggu hasilnya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Surabaya
Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Surabaya
Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Surabaya
1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com