Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Pria di Ponorogo Gelar Unjuk Rasa Tunggal

Kompas.com - 09/12/2022, 16:56 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Seorang pria menggelar aksi unjuk rasa tunggal di Kejaksaan Negeri Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), Jumat (9/12/2022).

Tak hanya itu, pria bernama Pujiana itu juga menggelar aksi serupa di gedung DPRD dan Kantor Pemkab Ponorogo.

Pujiana yang merupakan warga Kecamatan Sooko dilakukan dengan sederhana. Menaiki sepeda motor, ia mendatangi Kantor Kejari Ponorogo seorang diri.

Baca juga: Hakordia 2022: Ironi Adik-Kakak Terjerat Kasus Korupsi

Tak lama kemudian, ia membentangkan spanduk bertuliskan 'Selamat Hari Antikorupsi, Rakyat Sabar Menunggumu Sambil Ngopi'. Pujiana juga membawa spanduk bertuliskan 'Cepat Bangun Hoe, Jangan Tidur Saja'.

Pujiana mengaku menggelar unjuk rasa tunggal untuk mengingatkan aparat penegak hukum supaya serius menangani kasus korupsi di Kabupaten Ponorogo.

Baca juga: Hakordia 2022: Kepercayaan Publik Kian Rendah, KPK Makin Lemah

Pada kesempatan itu juga, ia menyampaikan tuntutannya dalam sepucuk surat yang diserahkan kepada Kejari Kabupaten Ponorogo.

"Demo tunggal ini saya gelar untuk mengingatkan jaksa agar serius tangani kasus korupsi di Kabupaten Ponorogo," ujar Pujiana saat berunjuk rasa di Kejari Ponorogo.

Ada empat tuntutan dalam suratnya itu, di antaranya meminta Kejari Ponorogo untuk serius menangani kasus korupsi alat mesin pertanian atau alsintan tahun 2018.

Menurutnya, kasus itu belum selesai lantaran diduga masih ada tersangka lain.

"Diduga ada tersangka lain. Jadi ya belum selesai penanganannya” kata Pujiana.

Halaman:


Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com