Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusak Parah, 7.700 Terumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo Diadopsi

Kompas.com - 13/11/2022, 18:01 WIB
Achmad Faizal,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - 80 penyelam profesional dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Jatim melakukan aksinya di perairan Pantai Pasir Putih Situbondo Jawa Timur, Sabtu (12/11/2022).

Mereka melakukan kegiatan transplantasi dan adopsi terumbu karang yang rusak di wilayah pantai tersebut. Tercatat ada 7.700 terumbu karang yang diadopsi dalam kegiatan tersebut.

Instruktur Selam Sudarmoko menyebut, adopsi terumbu karang di wilayah pantai Pasir Putih Situbondo memang mendesak dilakukan menyusul kerusakannya yang tergolong cukup parah.

"Kerusakannya cukup parah," katanya melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Penyelundupan 22 Boks Terumbu Karang di Bima Digagalkan

Dia menyebut 2 penyebab utama kerusakan terumbu karang di Pantai Pasir Putih Situbondo. Pertama, karena perubahan vegetasi.

Dulu kawasan tersebut adalah hutan jenis heterogen berbagai jenis pohon berakar kuat. Namun saat ini berganti menjadi hutan homogen.

"Jadi mudah terjadi erosi saat hujan, mudah membawa sedimentasi lumpur dan akhirnya memengaruhi biota laut dan terumbu karang," jelas instruktur selam pemegang lisensi Scuba Schools International (SSI) ini.

Baca juga: Amuk Massa di Dogiyai Papua Berlanjut, 6 Kantor Pemerintahan Hangus Terbakar

Penyebab kedua, faktor perilaku manusia seperti pencarian ikan yang dampaknya merusak terumbu karang.

Menurut Sudarmoko, setelah ada penanaman terumbu karang harus dilakukan monitoring secara berkala. Perkembangan terumbu karang itu mati atau hidup, harus dilakukan kajian secara ilmiah.

Potensi wisata Pantai Pasir Putih Situbondo cukup besar. Selain menjual pemandangan bawah laut, pantai ini memiliki pemandangan sunset yang sangat indah.

"Intinya kejayaan wisata Pantai Pasir Putih Situbondo harus kita bangkitkan lagi," ucap Sudarmoko.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim menyebut, luas perairan Jatim mencapai 118 ribu hektar. Luasan wilayah kerusakan terumbu karang di wilayah tersebut mencapai 60 persen.

Rusaknya ekosistem terumbu karang menurut Sekdaprov Jatim Adhy Karyono,  mengganggu fungsi-fungsi ekologis yang sangat penting bagi biota laut, dan merusak tempat hidup berbagai spesies ikan bernilai ekonomis tinggi.

Terumbu karang juga berfungsi sebagai peredam ombak yang bisa mengurai energi ombak saat sampai ke pantai. Dengan kata lain, terumbu karang juga berfungsi sebagai pelindung pantai terhadap abrasi air laut.

"Setelah kegiatan adopsi terumbu karang  tidak boleh ada lagi orang melakukan eksploitasi terhadap zona yang sudah ditetapkan," kata Sudarmoko.

Adopsi terumbu karang Pantai Pasir Putih Situbondo adalah salah satu rangkaian kegiatan Peringatan Jadi Provinsi Jatim ke-77.

Berbagai pihak turut mendukung kegiatan tersebut, selain POSSI Jatim, juga Pemprov Jatim, IKA Unair Jatim, hingga perusahaan plat merah pengelola kawasan industri PT SIER. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com