Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pengendara Motor di Surabaya Hendak Curi Kabel PT KAI, Pelaku Akhirnya Ditangkap

Kompas.com, 25 Oktober 2022, 07:03 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang pengendara motor yang hendak mencuri satu rol kabel milik PT KAI di perlintasan kereta api di Jalan A Yani, Surabaya, Jawa Timur, akhirnya ditangkap.

Aksi pengendara motor itu sempat terekam dalam video yang diunggah warga dan viral di media sosial.

Baca juga: Sejarah Hari Pahlawan, Peringatan untuk Mengenang Tragedi Pertempuran 10 November di Surabaya

Pelaku percobaan pencurian kabel PT KAI itu ditangkap di rumahnya, Kecamatan Asemrowo, Surabaya, Senin (24/10/2022) pukul 19.30 WIB.

Pelaku berinisial MS (45) itu ditangkap oleh tim Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya. Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita motor matik merek Honda PCX yang dipakai pelaku saat mencoba mencuri kabel PT KAI pada Jumat (21/10/2022).

"Alhamdulillah, pelaku sudah diamankan tim Jatanras. Sekarang masih kami periksa lebih lanjut," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana di Surabaya, Senin (24/10/2022).

Mirzal mengaku, polisi langsung melakukan penyelidikan dan menginterogasi sejumlah saksi di tempat kejadian perkara setelah mendapat laporan kasus percobaan pencurian kabel PT KAI di Jalan A Yani, Surabaya.

Polisi kemudian mendapatkan petunjuk mengenai identitas dan keberadaan pelaku.

"Jadi kami langsung bergerak dan menangkap pelaku yang berada di Jalan Tambak Dalam Utama, Gang Buntu, Kecamatan Asemrowo, Surabaya. Tadi sampai Polrestabes Surabaya pukul 19.30 WIB," ujar Mirzal.

Meski demikian, penanganan kasus percobaan pencurian kabel PT KAI itu akan diserahkan ke Polsek Wonocolo karena laporan awal diterbitkan di sana.

"Kami back up kasus, penanganan nanti di Polsek Wonocolo karena LP di sana," ungkap Mirzal.

Sebelumnya diberitakan, seorang pengendara sepeda motor Honda PCX putih tanpa plat nomor tertangkap kamera hendak mencuri satu rol kabel di perlintasan kereta api di Jalan A Yani, Surabaya, Jawa Timur.

Aksi pencurian kabel itu terekam dalam sebuah video berdurasi kurang dari dua menit yang viral di media sosial sejak Jumat.

Baca juga: Pengendara Motor Tepergok Curi Kabel PT. KAI di Surabaya, Barang Ditinggal Usai Didekati Anggota TNI, Videonya Viral

Dalam video tersebut, pengendara yang hendak mencuri kabel itu sempat ditegur warga. Namun, pria yang belum diketahui identitasnya itu tak takut sama sekali.

Bahkan pria yang mengenakan kemeja kotak-kotak, bercelana pendek hitam dan bertopi itu, mendekati warga yang merekam aktivitas itu. Pria itu bahkan melontarkan perkataan bernada ancaman dan menantang warga melapor ke polisi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau