Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Hukum Aremania Bakal Ajukan Upaya Hukum Perdata Pemenuhan Hak Korban

Kompas.com - 16/10/2022, 00:08 WIB
Nugraha Perdana,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Tim Hukum yang tergabung dalam Tim Gabungan Aremania atau TGA berupaya mengajukan upaya hukum perdata untuk membela pemenuhan hak korban selamat dari tragedi Kanjuruhan.

Hal itu diungkapkan oleh Tim Hukum TGA Anjarnawan Yusky pada Jumat (14/10/2022) malam di Posko Tim Gabungan Aremania (TGA), Gedung KNPI, Kota Malang.

Anjar didampingi oleh perwakilan Aremania, Andi Koreng dan Sekjen Federasi KontraS, Andi Irfan.

Baca juga: TPF Aremania Desak Propam Polri Periksa Eks Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta
Anjar mengatakan, dalam tragedi Kanjuruhan tidak hanya terdapat korban meninggal dunia. Tetapi juga ada korban selamat yang saat ini rata-rata masih menderita mengalami mata merah, sesak nafas dan lainnya.

Sehingga pemenuhan hak-haknya harus terpenuhi oleh pemerintah. Terkait hal itu, Anjar menyoroti rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF kepada pihak-pihak terkait yang tidak mengikat.

"Rekomendasi TGIPF sifatnya tidak mengikat, kita perlu kawal bersama, ada stakeholder yang dituju. Kita harus memastikan bahwa rekomendasi itu dijalankan," katanya.

Salah satunya yakni rekomendasi TGIPF untuk memastikan pelayanan kesehatan gratis kepada korban tragedi Kanjuruhan hingga sembuh.

Baca juga: Risma Berikan Santunan kepada Ahli Waris Aremania Korban Tragedi Kanjuruhan

Pihaknya akan menempuh upaya jalur hukum bila pemerintah tidak bertanggungjawab sepenuhnya.

"Poin penting, rekomendasi itu harus dijalankan, korban luka, trauma sama-sama memiliki hak, juga berhak ganti rugi, apabila pemerintah tidak bertanggungjawab kita siap menempuh upaya hukum," kata Anjar.

Pihaknya sebagai tim hukum sedang mengumpulkan bukti, kajian dan mempertimbangkan upaya hukum perdata dalam rangka untuk memberikan ganti rugi dan restitusi pemulihan hak kepada korban tragedi Kanjuruhan.

Selain itu, dia juga berharap kepada Polri, dalam menegakkan hukum harus bekerja mengakomodir dan mendengar masukan dari TGIPF.

"Penyidikan dilakukan untuk kepentingan korban, sehingga kami meminta polri untuk lebih akomodatif mendengar masukan kami Aremania," katanya.

Perwakilan Aremania, Andi Koreng mengatakan dirinya sering mendapati adanya korban Aremania yang sudah keluar dirawat dari rumah sakit. Namun, untuk kontrol kembali ke rumah sakit tidak memiliki biaya.

"Banyak keluar dari rumah sakit, kemudian kembali periksa lagi tidak ada biaya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com