Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kerusuhan Suporter di Malang, Cerita Saksi Mata hingga Respons Presiden Jokowi

Kompas.com - 02/10/2022, 12:43 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, menelan korban jiwa lebih kurang 129 orang, Sabtu (1/10/2022).

Dari penyelidikan sementara, korban tewas ditemukan di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan.

Dwi salah satu saksi mata menceritakan, usai polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter, ratusan suporter menumpuk di sekitar Pintu 12 itu.

Baca juga: Tragedi Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Malang, 129 Korban Tewas hingga Aturan FIFA Soal Gas Air Mata

Banyak suporter yang pingsan karena gas air mata lalu terinjak-injak suporter lainnya.

"Selain itu saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat suporter berlarian akibat tembakan gas air mata," ungkap Dwi saat ditemui di Stadion Kanjuruhan, Sabtu.

Sementara Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan, tembakan gas air mata untuk menghalau suporter turun ke lapangan.

Baca juga: Laga Persib-Persija Ditunda Imbas Kerusuhan di Kanjuruhan Malang, Polda Jabar Imbau Bobotoh Tak ke GBLA

Saat itu para suporter tidak terima tim kesayangan mereka, Arema FC, kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 Indonesia.

"Sehingga, para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah banyak yang mengalami sesak napas," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi.

Presiden Joko Widodo: Saya menyesalkan tragedi ini...

Dilansir dari Tribunnews.com, Presiden Jokowi pun merespon tragedi kerusuhan di Malang seusai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Minggu (2/10/2022) siang.

Dalam pernyataannya tersebut, Presiden Joko Widodo meminta agar pelaksanaan Liga 1 dihentikan sementara selama evaluasi pertandingan sepak bola masih berlangsung.

Baca juga: Ratusan Korban Jiwa Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Malang, Ini Respon Ketua PSSI

Selain itu, Presiden Jokowi menyebut tragedi tersebut menjadi yang terakhir kalinya di Indonesia.

"Saya menyesalkan tragedi ini, dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir di Tanah Air," katanya dalam pidatonya.

"Jangan sampai ada tragedi ini di masa yang akan datang," tambahnya.

Baca juga: RSSA Identifikasi 17 Jenazah Korban Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan

Presiden Jokowi meninjau Rumah Sehat Doyo Baru, di Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Rabu (31/08/2022). (Sumber: Tangkapan Layar) Presiden Jokowi meninjau Rumah Sehat Doyo Baru, di Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Rabu (31/08/2022).

Berikut pidato lengkap Presiden Joko Widodo terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang:

"Saya menyampaiian duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Saya telah meminta menteri kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus bagi korban yang sedang di rawat di rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan terbaik.

Saya juga telah memerintahkan kepada Menpora, Kapolri dan Ketua Umum PSSI untuk melaksanakan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraanya.

Khusus kepada kapolri saya minta investigas dan mengusut tuntas kasus ini, untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan Liga 1 selama evaluasi perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.

Saya menyesalkan tragedi ini, dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir di Tanah Air. Jangan sampai ada tragedi ini di masa yang akan datang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com