Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Sopir Angkutan Umum di Malang Minta Subsidi Khusus

Kompas.com - 05/09/2022, 08:17 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sopir angkutan umum di Malang, Jawa Timur, meminta subsidi khusus untuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Mereka kesulitan melakukan penyesuaian setelah harga BBM naik.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Malang Raya, Rudi Soesamto mengatakan, subsidi khusus BBM dibutuhkan untuk meringankan kondisi ekonomi para sopir angkutan umum. Menurutnya, subsidi itu bisa melalui pemerintah pusat atau pemerintah daerah.

"Ya kalau enggak bisa dari pemerintah pusat, dari pemerintah daerahnya. Misal sehari entah 5 liter atau 10 liter itu untuk kendaraan plat kuning harganya bisa disubsidi khusus. Kita tanpa bantuan pemerintah tidak bisa kalau menyiasati sendiri," kata Rudi saat dihubungi via telepon WhatsApp, Minggu (4/9/2022).

Baca juga: Jeritan Sopir Angkot di Malang karena BBM Naik, Sepi Penumpang tapi Terpaksa Naikkan Tarif

 

BLT BBM

Selain itu, Rudi meminta Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM senilai Rp 600.000 yang akan diberikan oleh pemerintah dapat benar-benar tepat sasaran. Para sopir angkutan darat diharapkan menjadi prioritas penyaluran bantuan itu.

Dia mengatakan, dampak kenaikan harga BBM dirasakan oleh semua sopir angkutan darat. Baik sopir angkutan kota, bus dan taksi.

"Kalau keseluruhan jumlahnya itu ada ribuan sopir, itu campur sopir angkot, bus sama taksi," katanya.

Baca juga: BBM Naik, Ojol dan Sopi Angkot di Kabupaten Malang Mengeluh: Makan Apa Kita Sama Keluarga?

Sugianto (54), sopir angkutan umum di Kota Malang, berharap bisa menerima BLT BBM. Pria yang sehari-hari menjadi sopir angkutan jurusan Lawang, Kabupaten Malang - Terminal Arjosari, Kota Malang, mengaku belum didata terkait bantuan tersebut.

"Harapannya ada pendataan lewat paguyuban sopir atau Organda, jadi bantuan bisa tepat sasaran. Namanya saja BLT BBM, ya seharusnya seperti kami-kami ini yang menerima bantuan itu," kata Rudi saat ditemui di Terminal Arjosari, Kota Malang, Minggu (4/9/2022).

Seperti diketahui, pada Sabtu (3/9/2022), pemerintah resmi menaikkan harga BBM subsidi dan non-subsidi. Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Pertamax naik dari yang sebelumnya Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Farah Chaerunniza Jejak fluktuasi harga BBM di era Jokowi sejak 2014 hingga kini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com