Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

99 Ekor Tukik Hasil Inkubasi Dilepas di Pantai Pulau Santen Banyuwangi

Kompas.com - 01/08/2022, 15:47 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 99 ekor tukik atau anak penyu hasil penetasan alat Inkubator Buatan (Intan) Boks dilepaskan di Pantai Pulau Santen, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (1/8/2022).

99 ekor tukik tersebut menetas setelah menjalani masa inkubasi di dalam Intan Boks selama 60 sampai 64 hari.

Pelepasan dilakukan oleh Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) bersama komunitas Home Schooling HSKB (Home Schooling Karesidenan Besuki) dan kelompok penyayang penyu.

Baca juga: Polisi Gagalkan Penyelundupan 15 Penyu Hijau dari Madura ke Bali

Tukik dari penyu jenis lekang (lepidochelys olivacea) yang dilepaskan tersebut merupakan yang kesekian kalinya dilakukan.

Pembina BSTF, Wiyanto Haditanojo mengatakan, 99 tukik tersebut berasal dari sarang alami yang didapat dari Pantai Boom.

"Total ada 107 butir telur yang diambil dari sarang tersebut pada tanggal 24 April lalu," kata Wiyanto.

Baca juga: Terancam Punah, 49 Tukik Penyu Hijau Dilepasliarkan di Pantai

Telur-telur itu lalu dimasukan ke dalam Intan Boks di Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga.

"BSTF sendiri meletakan Intan Boks di tiga lokasi yang berbeda. Yaitu, di sekretariat BSTF, SIKIA Unair dan Pantai Cemara," terang Wiyanto.

Setelah diinkubasi selama 60 sampai 64 hari, total ada 99 telur yang menetas. Sedangkan delapan butir lainya rusak sehingga tidak bisa menetas.

"Jadi dari sarang ke empat yang kita masukkan ke Intan Boks total ada 99 ekor tukik yang menetas atau sekitar 92,5 persen yang berhasil menetas," ujarnya.

Menurut Wiyanto, sejak digunakan pada akhir tahun 2021 lalu, Intan Boks yang ditemukan BSTF sudah menetaskan lebih dari 1.000 butir telur penyu lekang dan 1 sarang 51 butir penyu hijau (chelonia mydas).

Metode penggunaan alat inkubator yang dikembangkan BSTF ini pun dianggap cukup efektif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Surabaya
Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Surabaya
Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com