Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Calon Pembeli Tampaknya Masih Ragu karena PMK, padahal Semua Sapi Saya Sehat"

Kompas.com - 02/06/2022, 20:12 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Penyakit mulut dan kuku (PMK) masih merebak di Lamongan, Jawa Timur. 

Hal ini membuat pemilik dan peternak sapi di Kabupaten Lamongan khawatir. Apalagi, Hari Raya Idul Fitri kian dekat.

Pemerintah, peternak, dan sejumlah pihak terkait berupaya melakukan pengawasan untuk menangani penyebaran PMK. Namun, kata dia, masyarakat terlihat berpikir ulang membeli sapi.

Salah seorang peternak di Lamongan, Suratman mengaku telah berencana menjual sapi peliharaannya sejak jauh-jauh hari sebelum Idul Adha. Namun, ia kesulitan menjual ternaknya karena PMK merebak.

"Pasar hewan masih ditutup. Calon pembeli juga tampaknya masih ragu, karena PMK yang merebak saat ini. Padahal semua sapi-sapi saya sehat, tidak ada yang kena PMK," ujar Suratman di Lamongan, Kamis (2/6/2022).

Selain bingung karena penjualan sapi masih minim, Suratman menyebut, ada beban lain yang dihadapi peternak.

Baca juga: Dugaan Prostitusi Berkedok Warkop di Lamongan, Polisi Tangkap 2 Orang

Menurutnya, semakin lama sapi dipelihara, biaya yang dikeluarkan peternak seperti pakan dan perawatan, juga makin meningkat.

Padahal, kata Suratman, kebanyakan peternak di Lamongan sudah lama menantikan momen Idul Adha. Jika dijual saat ini, kata dia, harga sapi tak sesuai harapan.

"Pusing kami ini, kalau disimpan terus malah ada yang curiga kena penyakit, sedangkan ditawarkan keluar juga belum boleh," ucap Suratman.

Untuk menyiasati kondisi ini, peternak terkadang menjual sapinya kepada peternak lain atau pengepul dengan harga murah.

Langkah ini dipilih karena peternak tak mau menanggung beban lebih untuk biaya pakan dan perawatan.

"Para pengusaha dan peternak sapi lain juga mungkin dibayang-bayangi hal yang sama, tidak berani menambah populasi karena takut rugi. Sebab harga jual sapi nanti, sepertinya juga bakal turun drastis. Bisa jadi, harganya malah di bawah Rp10 juta," kata Suratman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com