Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Mengungsi, Korban Konflik Sampang Akhirnya Kembali ke Tanah Kelahirannya

Kompas.com - 29/04/2022, 16:30 WIB
Taufiqurrahman,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMPANG, KOMPAS.com - Setelah 10 tahun tinggal di pengungsian Rusunawa Jemundo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, 274 warga asal Sampang yang terlibat konflik paham Sunni-Syiah akhirnya pulang kembali ke tanah kelahirannya di Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jumat (29/4/2022).

Kepulangan mereka dijemput langsung Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sampang ke Rusunawa Jemundo Sidoarjo.

Sebelum warga dipulangkan, anggota Forkopimda melaksanakan Shalat Jumat di lokasi pengungsian. Anggota Forkopimda juga didampingi tim 5 dari Desa Bluuran dan Desa Karang Gayam.

Baca juga: Apa Bedanya Sunni dan Syiah?

Bupati Sampang Slamet Junaidi mengatakan, pemulangan mantan pengikut aliran Syiah itu dilakukan secara bertahap. Kali ini dilakukan pemulangan sebanyak 53 jiwa dengan rincian 14 Kartu Keluarga (KK).

"Mereka pulang lengkap dengan dokumen kependudukannya. Ini kita lakukan secara bertahap," terang Slamet Junaidi melalui rilis tertulis.

Bupati yang akrab disapa Abah Idi menambahkan, pemulangan sengaja dilakukan pada hari Jumat dengan harapan untuk mendapatkan keagungan hari Jumat di bulan Ramadhan.

"Tidak ada alasan lagi untuk tidak memulangkan mereka yang mengungsi akibat konflik sosial. Konflik sudah tidak ada lagi dan mereka akan hidup damai di kampung halamannya," imbuh Abah Idi.

Politisi Partai Nasdem ini menegaskan, konflik kemanusiaan harus segera diselesaikan. Jika dibiarkan tanpa solusi, maka pemangku kebijakan telah melakukan tindakan yang tidak humanis. Tidak ada manusia di dunia ini yang ingin hidup secara terus menerus dalam konflik.

"Ini masalah kemanusiaan harus segera kita selesaikan. Alhamdulillah dengan perjuangan panjang konflik ini selesai," ungkapnya.

Penyelesaian konflik sosial tersebut, menurut Abah Idi, tidak terlepas dari jerih payah dan kerja keras seluruh pihak, utamanya Forkopimda, ulama dan para tokoh masyarakat Kabupaten Sampang.

Menurutnya, seluruh mantan pengikut aliran Syiah yang saat ini pulang ke kampung halaman telah dibaiat dan kembali ke ajaran ahlussunnah waljamaah (Aswaja) atau Sunni.

Proses baiat dilakukan dua tahun yang lalu tepatnya di bulan November 2020 yang diikuti 274 jiwa. Pembaiatan disaksikan oleh tokoh agama dan masyarakat setempat di Pendapa Trunojoyo Sampang.

Baca juga: Ketegangan Syiah dan Sunni Meningkat, Picu Kekhawatiran Babak Baru Kekerasan Sektarian di Pakistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com