Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Demo di DPRD Jember, Tolak Penundaan Pemilu hingga Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 12/04/2022, 16:04 WIB
Bagus Supriadi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.COM – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Jember menggelar aksi di bundaran DPRD Jember, Jawa Timur pada Selasa (12/4/2022).

Mereka menolak wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.

Dalam orasinya, mereka juga menolak kenaikan harga BBM, minyak goreng, hingga pajak.

Baca juga: Fakta di Balik Anggota Brimob Meninggal Usai Amankan Demo Mahasiswa di Kendari

“Kami hadir mewakilkan suara rakyat. Kawan-kawan sudah melihat, ibu kita kesusahan minyak goreng, BBM naik, pajak naik,” ucap salah satu mahasiswa saat berorasi, Selasa.

Mereka menilai kenaikan harga tersebut akan berdampak pada kenaikan bahan pokok lainnya.

“Kebijakan kenaikan harga Pertamax dan naiknya PPN membuktikan bahwa pemerintah tidak memiliki prioritas kebijakan selama pandemi,” kata koordinator aksi, Muhammad Yayan.

Selain itu, mahasiswa menilai wacana penundaan Pemilu sangat tidak etis disuguhkan oleh para pejabat karena melanggar Pasal 7 dan Pasal 22E UUD RI 1945.

Pasal itu menyebutkan bahwa jabatan presiden lima tahun dan dapat dipilih kembali selama satu kali masa jabatan.

“Tentunya ini sangat melukai hati masyarakat,” ujar dia.

“Seharusnya pemerintah fokus untuk memulihkan situasi saat ini yang belum stabil,” tambah dia.

Baca juga: Video Viral Maling di Jember Tertangkap Mencuri Pisang, Jadi Sasaran Amukan Warga

Untuk itu, para mahasiswa menuntut agar Ketua DPRD Kabupaten Jember dan perwakilan parpol dalam komisi menandatangani pakta integritas mendesak Ketua DPR RI serta Presiden secara tegas menolak penundaan Pemilu 2024.

Tuntutan kedua, DPRD Kabupaten Jember mendesak DPR RI dan MPR RI supaya tidak mengamendemen UUD RI tahun 1945.

Tuntutan ketiga, mendorong DPRD Kabupaten Jember agar mendesak presiden segera menyelesaikan persoalan tingginya harga minyak goreng dan meminta presiden untuk me-reshuffle menteri perdagangan.

Tuntutan terakhir, mendesak pemerintah untuk mencabut ketetapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com