Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Hilang di Gunung Arjuno Ditemukan dalam Jurang, 20 Kilometer dari Jalur Pendakian

Kompas.com, 24 Maret 2022, 21:24 WIB
Imron Hakiki,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pendaki Gunung Arjuno yang dilaporkan hilang selama empat hari, Muhammad Naam Kurniawan telah kembali ke kediamannya di Desa Kutorejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Ia ditemukan dalam keadaan selamat di kawasan Alas Sriti, Desa Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang oleh tiga orang warga setempat atas nama Kusnan, Waji dan Suwandi dalam kondisi hipotermia.

Salah satu anggota SAR Samudra 888, Subagyo mengatakan, jarak lokasi korban hilang dan ditemukan sekitar 20 kilometer.

Baca juga: Merintih Minta Tolong, Pendaki yang Hilang 4 Hari di Gunung Arjuno Ditemukan di Alas Sriti Singosari

"Lokasi penemuannya berada di barat daya Gunung Arjuno, dan posisinya lebih tinggi daripada lokasi awal korban hilang. Jadi sebenarnya bukan turun, tapi justru naik," jelas Subagyo, Kamis (24/3/2022). 

Berdasarkan cerita korban, Subagyo menceritakan saat itu korban hendak mencari sumber air minum, akibat kehabisan perbekalan.

Hanya saja, dalam perjalanan korban tidak menyadari telah keluar dari jalur pendakian.

"Ia sempat menemukan penunjuk jalan. Tapi kemudian ia sendiri kebingungan hingga terperosok ke dalam jurang sedalam 10 meter," ujarnya.

"Jadi saat ditemukan, korban berada dalam jurang sedalam 10 meter itu," sambungnya.

Selain itu, saat ditemukan korban juga dalam kondisi tidak berdaya, sehingga warga menggendong korban tersebut sampai ke bawah.

"Tapi, bisa dibilang daya tahan tubuh korban masih kuat. Sebab meskipun hilang selama tiga hari dalam kondisi tanpa perbekalan, tapi korban masih hidup," ucapnya.

Baca juga: Pendaki Hilang di Gunung Arjuno, Terpisah Saat Cari Bantuan untuk Teman yang Terkilir

Pasca ditemukan, korban langsung dievakuasi ke rumah Waji di Dusun Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosari.

Setelah dilaporkan ke pemerintah desa setempat dan kepolisian, korban dievakuasi ke RS Mardi Waluyo Malang.

Sementara itu Kapolsek Singsoari Kompol Achmad Robial mengatakan kondisi kesehatan korban mulai membaik. 

"Sudah dibawa pulang oleh keluarga setelah petugas medis menyatakan kondisi kesehatannya telah membaik," ungkapnya. 

Naam sebelumnya dikabarkan hilang pada Minggu (21/3/2022) di jalur pendakian gunung Arjuno.

Baca juga: Berniat Bantu Teman yang Terkilir, Pendaki Justru Hilang di Gunung Arjuno, Keluarga: Mudah-mudahan Hanya Tersesat

Sebelum hilang, ia diduga berpisah dengan tiga teman rombongannya, akibat salah satu di antaranya kakinya terkilir.

Korban berinisiatif turun terlebih dulu untuk mencari sinyal, agar bisa mengirim pesan dan dan meminta pertolongan.

Namun, saat perjalanan turun dari puncak itu, korban diduga tersesat dan menghilang. Padahal, saat itu korban tidak membawa perbekalan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau