MALANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menggelar soft opening Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) baru di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Kamis (24/3/2022).
Kawasan itu akan dikelola oleh eks narapidana terorisme sebagai lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Baca juga: Berharap Santri Lawan Narasi Radikal di Medsos, Kepala BNPT: Media Sosial Harus Dikuasai Orang Baik
Lahan seluas 15 hektar itu disediakan Pemerintah Kabupaten Malang. Sementara Universitas Islam Malang (UNISMA) berperan memberikan pembinaan dan pelatihan budidaya kambing boerpe, sapi potong, dan ayam broiler kepada masyarakat mitra deradikalisasi BNPT.
"Jadi inilah semangat multi pihak yang terdiri dari para akademisi, pemerintah, unit usaha swasta, dan masyarakat untuk mendukung program pencegahan radikalisme dan terorisme," kata Boy di Malang, Kamis.
Boy mengatakan, KTN di Kabupaten Malang itu merupakan yang kelima di Indonesia. KTN di Kabupaten Malang, kata dia, akan difokuskan untuk pengembangan ekonomi, edukasi, dan pariwisata.
"Lahan tersebut ke depan akan dilengkapi berbagai inovasi. Seperti budidaya pertanian, perikanan dan Warung NKRI (Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI)," ujarnya.
Program pertanian yang akan dijalankan meliputi budidaya tanaman pangan dan tanaman nonpangan sebagai penyerta, seperti tanaman hortikultura semusim, tanaman hortikultura tahunan, tanaman perkebunan, dan pembibitan sayuran.
"Output-nya nanti dapat dijual kepada masyarakat umum," tutur Boy.
Perwira tinggi polisi itu berharap program KTN mampu memberikan kesejahteraan kepada mitra deradikalisasi.
Baca juga: Situs Web dan Akun YouTube Diretas, Pemkot Malang Kehilangan Subscriber dan Konten
Sehingga, mereka menjadi warga yang mandiri dan mampu kembali hidup bersama masyarakat.
"Jadi mitra deradikalisasi kita yang akan keluar dua tahun lagi dari tahanan sudah ada wadah melalui fasiltas KTN ini," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.