MADIUN, KOMPAS.com - Sebanyak 630 rumah warga Kabupaten Madiun terendam banjir setelah diguyur hujan selama lima jam pada Rabu (19/1/2022) pukul 14.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Ketinggian air yang merendam rumah warga mencapai 70 centimeter.
Baca juga: Harga Porang Makin Anjlok, Bupati Madiun: Pemerintah Selalu Mencarikan Solusinya
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi mengatakan, delapan desa di tiga kecamatan kebanjiran setelah hujan deras selama lima jam itu.
"Ada delapan desa di tiga kecamatan di Kabupaten Madiun yang diterjang banjir. Tiga kecamatan yang desa terendam banjir yakni Saradan, Pilangkenceng dan Wonoasri," kata Zahrowi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (20/1/2022).
Ia memerinci, empat desa terdampak banjir di Kecamatan Saradan yakni Klumutan, Bener, Tulung, dan Sumbersari.
Sementara, tiga desa di Kecamatan Pilangkenceng yang terdampak banjir yakni Kedungrejo, Purworejo, dan Kedungmaron. Sedangkan satu desa terdampak di Kecamatan Wonoasri berada di Desa Buduran.
Zahrowi menjelaskan, banjir melanda delapan desa setelah hujan intensitas sedang-lebat terjadi sejak siang hingga malam hari di sebagian besar wilayah Kabupaten Madiun.
Tak hanya itu, hujan deras mengguyur wilayah hulu lereng Gunung Pandan dan Gunung Wilis.
Tingginya curah hujan kemarin menyebabkan ratusan rumah terendam banjir dari ketinggian 40 cm hingga 70 cm.
Bahkan beberapa warga terpaksa mengungsi ke tempat yang aman untuk mengantisipasi banjir susulan.
Baca juga: Muncul Klaster Covid-19 di Kota Madiun, Wali Kota: Jadikan Prokes Bagian Hidup Kita
Kendati demikian dipastikan tidak ada korban jiwa dan korban luka dalam kejadian tersebut.
Saat ini perlahan surut dan warga sudah mulai membersihkan rumahnya masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.