KOMPAS.com - Alun-alun Batu terletak di Jalan Diponegoro, Desa Sisir, Kota Batu, Jawa Timur.
Alun-alun Batu disebut juga Alun-alun Kota Batu bahkan belakangan populer dengan sebutan Alun-Alun Wisata Batu. Karena, alun-alun sekaligus sebagai tempat wisata.
Alun-alun Kota Batu berbeda dengan alun-alun pada umumnya, karena Alun-alun Batu berdiri pada masa kemerdekaan.
Fungsinya bukan pusat kontrol pemerintah dan rakyat pada umumnya
Alun-alun Kota Batu tidak sama dengan filosofi kerajaan Jawa dalam membuat alun-alun pada umumnya.
Filosofi yang dimaksud adalah adanya kantor pemerintahan, kantor keamanan (penjara), dan tempat ibadah disekitar alun-alun
Alun-alun Kota Batu hanya terdapat tempat ibadah saja, yaitu Masjid Agung An-Nur.
Awalnya, pembuatan Alun-alun Kota Batu dapat dikatakan sebagai pembangunan yang tidak terlalu diseriusi.
Pasalnya Lokasi alun-alun berubah menjadi pasar. Hingga pada 1970 an, Kota Batu belum memiliki alun-alun.
Baru setelah ada kebakaran besar yang menghanguskan Pasar Batu, pedagang yang menempati pasar yang tidak lain sebagai lokasi alun-alun mau direlokasi di Jalan Dewi Sartika
Pada 1985, alun-alun dibangun yang disponsori perusahaan rokok ternama, Bentoel. Sehingga, logo perusahaan itu berada di tengah alun-alun membelakangi ikon buah apel. Buah yang terkenal di wilayah itu.
Alun-alun sempat mengalami perbaikan. Saat itu, Kota Baru masih menjadi kecamatan dan bagian dari kabupaten Malang.
Pada 2011 di masa pemerintah Wali Kota Eddy Rumpoko, Alun-alun Batu dibangun menjadi alun-alun seperti saat ini.
Alun-alun yang memiliki wahana permainan anak-anal dan penuh lampu warna-warni
Wahana Bianglala