Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Mulai Surut, SD di Lamongan Kembali Gelar PTM 100 Persen

Kompas.com - 09/01/2022, 07:18 WIB
Hamzah Arfah,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - SDN Sidomulyo, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen seiring surutnya banjir akibat luapan aliran Bengawan Njero yang sempat merendam wilayah desa setempat.

Salah satu guru SDN Sidomulyo Fery Ilham mengatakan, sudah beberapa hari terakhir siswa dianjurkan kembali ke sekolah guna mengikuti PTM 100 persen.

Kebijakan ini sudah mulai dilaksanakan, seiring air banjir yang berangsur mulai surut, meski di halaman sekolah air tampak masih menggenang.

Baca juga: PTM di Lamongan Terkendala Cuaca Buruk, Belasan SD Terendam Banjir

"Ketika banjir masuk ke dalam ruangan kelas, kami liburkan. Ini tinggal halaman saja dan kebetulan PTM 100 persen diberlakukan, maka kami anjurkan siswa untuk masuk," ujar Fery kepada awak media di SDN Sidomulyo, Sabtu (8/1/2021).

Fery menjelaskan, kendati air saat ini tinggal menggenangi halaman sekolah dan tidak sampai masuk ke ruangan kelas, namun para siswa tetap harus menyesuaikan.

Apalagi lokasi SDN Sidomulyo berhadapan langsung dengan aliran Bengawan Njero.

"Anak-anak tetap mengenakan sepatu. Hanya saja sepatunya ditaruh di sekolah, sementara mereka pulang dan berangkat ke sekolah memakai sandal," ucap Fery.

Pemerintah Desa (Pemdes) setempat, kata Fery, juga sangat membantu sehingga agenda PTM 100 persen dapat terlaksana.

"Insyaallah aman. Ini juga sudah dibantu Pemdes dan kepala dusun untuk pengurukan jalan dengan medium pedel," kata Fery.

Baca juga: PTM 100 Persen di Bali, Siswa Datang Bergantian untuk Cegah Kerumunan

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif saat dihubungi mengatakan, tidak memaksakan kepada pihak sekolah yang masih terendam banjir untuk menggelar PTM 100 persen.

Sebab bila kondisi dirasa masih tidak memungkinkan, pembelajaran bisa dilakukan secara daring maupun berkelompok di salah satu tempat yang memungkinkan.

"Bagi yang sudah masuk dan PTM 100 persen, kami tetap mengingatkan untuk sebisa mungkin mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan," tutur Munif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com