SURABAYA, KOMPAS.com - Bagi sebagian atlet, masa depan sering dipandang sebagai lanjutan dari deru tepuk tangan di lapangan.
Namun bagi Eris Septia Wulandari dan Khairul Fikri, masa depan justru dimulai dari ruang kuliah.
Dua atlet nasional itu resmi menjadi mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surabaya (Umsura) pada gelombang pertama penerimaan.
Eris Septia merupakan pemain Timnas Indonesia voli putri yang memilih Program Studi S1 Ilmu Hukum.
Sementara itu Khairul Fikri, penjaga gawang klub kasta tertinggi sepak bola Indonesia, PSIM Yogyakarta, menempuh S1 Psikologi.
Baca juga: PBSI Jateng Perkuat Mata Rantai Regenerasi Atlet Lewat Program Pengenalan Bulutangkis SD
Keduanya melangkah ke dunia akademik dengan alasan yang berbeda, tetapi dipersatukan oleh tujuan yang sama, mempersiapkan diri untuk masa setelah karier sebagai atlet.
Dalam perjalanannya sebagai atlet nasional dan anggota Angkatan Laut, Eris Septia menyadari bahwa karier olahraga tidak akan berlangsung selamanya.
Keputusan untuk berkuliah bukan sekadar menambah gelar, melainkan membangun fondasi baru.
“Saya punya passion di bidang hukum. Kalau suatu saat saya tidak lagi menjadi atlet, ilmu ini bisa sangat berguna untuk tugas kedinasan saya sebagai staf administrasi,” ujar atlet yang biasa disapa Eris, Kamis (11/12/25) sore.
Ia melihat pendidikan sebagai ruang yang memberinya kesempatan untuk bertumbuh di luar lapangan.
“Pendidikan bagi saya adalah hal utama. Saya ingin memiliki kemampuan yang kuat di bidang hukum,” imbuhnya.
Baca juga: Profil Muhammad Hafizh, Atlet Solo yang Ikut Antar Indonesia Raih Emas Perdana SEA Games 2025
Untuk itu ia memilih kuliah. Ia berharap ilmu yang didapat bisa menjadi bekal berharga ketika kariernya di bidang olahraga mencapai garis akhir.
Ia pun menitipkan pesan yang sederhana namun kuat kepada para atlet.
“Jangan lupakan pendidikan, karena tidak selamanya kita bergantung pada profesi atlet,” kata Eris Septia.
Sementara itu, Khairul Fikri datang dengan latar belakang berbeda. Sebagai penjaga gawang, ia memahami benar bahwa sisi mental yang kerap menjadi pembeda dalam suatu pertandingan.
Membawanya untuk memilih Program Studi Psikologi, bukan hanya karena reputasi akademiknya, tetapi juga ekosistem yang mendukung mahasiswa berprestasi.
Penjaga gawang PSIM Yogyakarta Khairul Fikri resmi menjadi mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSURA) pada gelombang pertama penerimaan.“Dengan belajar psikologi, saya berharap dapat meningkatkan performa pribadi sekaligus memahami dinamika mental dalam tim,” ujar pesepakbola yang biasa disapa Fikri itu.
Kini baginya, pendidikan adalah ruang untuk membuka peluang yang lebih luas dan ingin tumbuh menjadi pribadi yang matang, siap menghadapi perubahan, serta tidak menggantungkan hidup hanya pada peran sebagai atlet.
Baca juga: Cerita 13 Atlet Aceh Utara, 4 Hari Terjebak Banjir, Tidak Makan, Pulang Jalur Laut
Ia pun juga mengajak atlet muda melihat pendidikan sebagai pelengkap, bukan hambatan.
“Saya berharap bisa berkembang secara akademik maupun pribadi, membangun relasi positif, dan tetap berprestasi di bidang olahraga,” sambungnya.
Umsura buka pintu lebar bagi atlet nasional
Di sisi lain Kepala Biro Penerimaan Mahasiswa Baru (BPMB) Umsura, M Febriyanto Firman Wijaya, menyampaikan bahwa Eris Septia dan Khairul Fikri diterima melalui jalur beasiswa atlet yang membebaskan biaya pendidikan secara penuh.
Menurutnya, beasiswa itu bukan hanya bentuk penghargaan atas prestasi, tetapi juga komitmen kampus untuk hadir di samping para atlet nasional.
“Beasiswa ini bukan sekadar bentuk apresiasi terhadap prestasi mereka, tetapi juga wujud kepedulian kampus terhadap masa depan para atlet,” ujar pria yang biasa disapa Firman itu.
Ia memahami tantangan yang dihadapi atlet yang ingin berkuliah, mulai dari jadwal latihan hingga tuntutan kompetisi.
Karena itu Umsura menyediakan sistem pembelajaran fleksibel dan pendampingan akademik khusus bagi mereka.
Baca juga: Prabowo Janjikan Bonus Rp 1 Miliar untuk Atlet Peraih Medali di SEA Games 2025
“Kami ingin memastikan bahwa para atlet ini tidak hanya unggul dalam olahraga, tetapi juga siap menghadapi masa depan setelah kariernya selesai,” katanya.
Selanjutnya ia berharap kehadiran figur seperti Eris Septia dan Khoirul Fikri dapat mendorong lebih banyak atlet muda untuk menapaki jalur pendidikan.
“Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi atlet yang ingin berkembang. Umsura menjadi rumah bagi mereka untuk belajar, tumbuh, dan merencanakan masa depan yang lebih gemilang,” pungkas Febriyanto Firman.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang