Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Pasuruan Bagikan Becak Listrik dari Presiden Prabowo: Jangan Sampai Dijual

Kompas.com, 11 Desember 2025, 19:24 WIB
Moh. Anas,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Sebanyak 100 tukang becak di Kota Pasuruan, Jawa Timur, menerima bantuan becak listrik dari Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (11/12/2025).

Penyerahan bantuan becak listrik ini dilaksanakan di Pendopo Surga Surgi, komplek rumah dinas Wali Kota Pasuruan.

Sejumlah tukang becak pun mengaku senang dengan adanya bantuan becak listrik tersebut.

Saat penyerahan, Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, menyambut baik inisiatif bantuan tersebut. Dia menegaskan bahwa bantuan becak listrik sudah tepat sasaran, terutama bagi para tukang becak yang sudah berusia lanjut.

Baca juga: Presiden Prabowo Beri 100 Becak Listrik untuk Para Penarik Becak di Cirebon

Namun, Adi Wibowo melarang becak pemberian itu dijual atau dipindahkan tangankan pada orang lain.

"Becak listrik saya yakin dapat membantu tukang becak lansia-lansia. Yang penting saya tekankan, ini bantuan dari presiden jangan sampai dijual lho ya," kata Adi di hadapan 100 tukang becak.

Sebanyak 100 becak listrik sedang diparkir di halaman Rumah Dinas Walikota Pasuruan Adi Wibowo yang dibagikan kepada 100 tukang becak lansia, Kamis (11/12/2025). Kompas.com/MOH.ANAS Sebanyak 100 becak listrik sedang diparkir di halaman Rumah Dinas Walikota Pasuruan Adi Wibowo yang dibagikan kepada 100 tukang becak lansia, Kamis (11/12/2025).

Soal Regulasi Becak Listrik

Meski bantuan ini disambut gembira, Adi Wibowo menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan belum memiliki regulasi atau dasar hukum yang jelas terkait operasional becak listrik.

Menurut dia, regulasi tersebut menjadi pembahasan serius mengingat moda transportasi serupa, seperti becak motor (bentor), sudah tidak diperbolehkan beroperasi di Pasuruan.

Dia mengatakan, tidak ingin pembagian becak listrik justru menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Baca juga: 100 Tukang Becak di Jombang Terima Becak Listrik dari Prabowo

Oleh karena itu, Adi mengatakan, Pemkot Pasuruan akan segera merumuskan peraturan mengenai becak listrik.

"Kami juga harus merusmukannya dengan asas keadilan. Karena dasar hukum becak listrik belum ada di Kota Pasuruan dan belum seragam di Indonesia. Sedangkan Bentor (becak motor) dilarang beroperasi di Kota Pasuruan," ujar Adi.

Salah satu penerima bantuan, Arbai, tukang becak asal Kecamatan Gadingrejo, mengaku sangat senang.

Sudah lebih dari 30 tahun Arbai mengayuh becak. Di usia lanjut, becak listrik menjadi solusi agar tidak lagi mengeluarkan tenaga fisik yang lebih besar.

"Biasanya, ya saya mengayuh becak. Nunggu penumpang di simpang Empat Dong Wolu. Ini dengan becak listrik semoga bisa membantu dalam mencari uang," ujar Arbai penuh harap.

Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Solidaritas Nasional selaku penyalur becak listrik, Nanik S. Deyang mengungkapkan bahwa Kota Pasuruan menjadi daerah pertama di wilayah tapal kuda Jawa Timur yang menerima becak listrik.

"Masih ada ribuan lagi di Indonesia. Pada intinya, bantuan ini tujuannya memudahkan tukang becak, khususnya yang sudah lansia, yang sudah sepuh-sepuh, dalam bekerja. Harapan kami ini benar-benar dimanfaatkan oleh penerima. Jangan sampai pindah tangan," kata Nanik.

Baca juga: Dapat Becak Listrik dari Presiden Prabowo, Tukang Becak Mojokerto: Nggak Akan Saya Jual

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau