Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Prihatin Mobil MBG Tabrak Siswa SDN Cilincing: Musibah Kok Tiada Henti

Kompas.com, 11 Desember 2025, 14:50 WIB
Izzatun Najibah,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SIDOARJO, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar turut prihatin atas kejadian di SDN Kalibaru 01 Cilincing, Jakarta Utara.

Diketahui, mobil pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak kerumunan siswa yang sedang duduk di halaman sekolah pada Kamis (11/12/2025).

Akibatnya, sejumlah siswa dan guru terluka. Korban dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Empat diantaranya mendapatkan perawatan intensif.

Menko yang karib disapa Cak Imin ini mengatakan, bahwa dia turut bersedih atas kejadian yang menimpa guru dan siswa SDN Kalibarutersebut

“Innalillahi Wainnailaihi ya musibah kok tiada henti ya tentu kita sangat bersedih,” kata Cak Imin usai melakukan groundbreaking Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Kamis (11/12/2025).

Baca juga: Detik-detik Mobil MBG Tabrak Siswa SD Cilincing: Para Siswa Sedang Duduk di Lapangan

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lantas mengatakan, seluruh sopir mobil BGN harus dievaluasi agar kejadian serupa tidak terulang dan menyebabkan bahaya di kemudian hari.

“Semuanya, semua keselamatan pengendara terus betul-betul dijaga dan jangan sampai nyetir dalam keadaan ngantuk atau tidak fit,” ujar Cak Imin.

Kronologi Kejadian Mobil Menabrak Kerumunan Siswa

Sebagaimana diberitakan, mobil berstiker Badan Gizi Nasional (BGN) yang biasanya dipakai mengangkut MBG tiba-tiba menerobos gerbang SDN Kalibaru 01 pada Kamis, 11 Desember 2025, pagi.

Kemudian, mobil tersebut menabrak kerumunan siswa yang tengah duduk mengikuti kegiatan literasi pagi di lapangan sekolah.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Asep Edi Suheri mengungkapkan, setidaknya 20 orang mengalami luka akibat insiden tersebut.

"Korban berjumlah 20 orang, yang mana ada satu orang guru dan juga 19 siswa yang sudah dibawa ke rumah sakit. Rumah Sakit Koja dan Rumah Sakit Cilincing,” kata Asep, Kamis.

“Untuk Rumah Sakit Koja sendiri ada berjumlah sekitar lima orang ya, satu guru dan empat siswa. Dan untuk 15 siswa lainnya ada di Rumah Sakit Cilincing,” sambungnya.

Baca juga: Ini Pengakuan Sopir Mobil MBG yang Lindas Siswa SDN Cilincing

Polisi telah mengamankan sopir dan memeriksa sejumlah saksi untuk proses penyelidikan guna mengungkap penyebab pasti dalam kecelakaan tersebut.

Wakil Kepala BGN, Sonny Sanjaya menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut dan akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban.

“Tadi saya pesan di ruangannya, ruangan kelas satu dan BGN akan menanggung biaya pengobatan," kata Sonny Sanjaya kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau