Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabup Tuban Tinjau Rumah Warga Terdampak Angin Puting Beliung dan Serahkan Bantuan

Kompas.com, 10 Desember 2025, 21:40 WIB
Hamim,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Joko Sarwono meninjau rumah warga yang rusak akibat diterjang angin puting beliung di Desa Penambangan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada 8 Desember 2025.

Kedatangan Joko Sarwono untuk memastikan proses penanganan bencana dilakukan secara cepat dan terukur berdasarkan hasil pendataan serta pemetaan kerusakan yang dihimpun di lapangan.

Sebab, hasil peninjauan lapangan akan segera dilaporkan kepada Bupati Tuban untuk menjadi acuan dalam penentuan kebijakan rekonstruksi dan pemulihan permukiman.

"Data riil dari lapangan menjadi dasar kita mengambil langkah terbaik untuk mempercepat pemulihan pascabencana," kata Joko Sarwono, Rabu (10/12/2025).

Baca juga: Puluhan Rumah Warga di Tuban Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

Pada kesempatan tersebut, Joko Sarwono juga meninjau kondisi warga terdampak angin puting beliung yang memeroleh tempat tinggal sementara sembari menunggu proses perbaikan rumah.

Selain itu, Wakil Bupati Tuban itu juga menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada warga yang rumahnya rusak terdampak angin puting beliung.

"Atas nama Pemkab Tuban, kami menyampaikan rasa prihatin yang mendalam. Semoga warga terdampak diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi musibah ini," ujarnya.

Joko Sarwono lantas meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban segera mendistribusikan material bangunan ke balai desa setempat agar proses perbaikan rumah warga segera dikerjakan bergotong royong bersama masyarakat serta unsur terkait lainnya.

"BPBD Tuban juga segera menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) kebencanaan yang cepat, tepat dan aplikatif," katanya.

Baca juga: Jadi Plt Kapolres Tuban, Kombes Agung Setyo Nugroho Minta Jajaran Kurangi Pelanggaran

Ratusan Rumah Warga Rusak

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Sudarmaji mengatakan, hujan deras disertai angin puting beliung menyebabkan ratusan rumah warga yang tersebar di sembilan desa di Kecamatan Semanding, mengalami kerusakan.

Kerusakan terbanyak terdapat di Desa Penambangan sebanyak 134 rumah, dan 13 pohon tumbang.

Kemudian, 102 rumah rusak di Desa Tegalagung dan 1 titik pohon tumbang. Lalu, di Desa Prunggahan Wetan sebanyak 20 rumah rusak, 1 warung tertimpa pohon, dan 3 pohon tumbang.

Selanjutnya, di Desa Prunggahan Kulon sebanyak 14 rumah rusak dan 1 pohon tumbang menimpa rumah. Lalu, di Desa Semanding sebanyak 6 rumah rusak; Desa Genaharjo 5 rumah rusak; Desa Sembungrejo 1 rumah rusak; Desa Bektiharjo dan Kelurahan Gedongombo masing-masing tejadi 1 pohon tumbang.

Baca juga: Puluhan Rumah Warga di Tuban Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau