LUMAJANG, KOMPAS.com - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Lumajang terpaksa mengirimkan nasi bungkus ke bukit di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Hal itu dilakukan karena tidak ada warga Dusun Sumberlangsep yang mengungsi ke Balai Desa, yang merupakan posko pengungsian resmi banjir lahar Gunung Semeru yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos P3A Kabupaten Lumajang, Vidia Prayuasmi mengatakan, saat ini sebanyak 390 warga memilih mengungsi ke perbukitan yang ada di Dusun Sumberlangsep.
Sementara itu, di posko pengungsian hanya terdapat dapur umum untum mencukupi kebutuhan warga.
"Sampai tadi itu warga mengungsinya ke bukit, atau rumah warga yang lokasinya di dataran tinggi," kata Vidia di Jugosari, Minggu (7/12/2025).
Baca juga: Lansia Ditandu Keluar Dusun Sumberlangsep karena Banjir Lahar Semeru
Vidia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan makanan warga terdampak, Dinsos mengirimkan 560 nasi bungkus tiga kali sehari ke daerah perbukitan.
Ratusan nasi bungkus itu akan dikirimkan Dinsos ke pinggir sungai menggunakan mobil, kemudian dijemput oleh petugas yang akan mengantarkannya ke bukit dengan berjalan kaki.
Sebab, kondisi Dusun Sumberlangsep pasca diterjang banjir lahar Semeru memang terisolir dan tidak bisa diakses kendaraan.
Kondisi ini, menurut Vidia, cukup menyulitkan petugas. Sebab, saat banjir lahar terjadi lagi, dapat dipastikan distribusi bantuan akan macet karena berisiko untuk memaksakan menerjang banjir lahar.
"Jadi nanti kita antar ke pinggir sungai selanjutnya ada tim yang akan antar makanan ke bukit," ujarnya.
Baca juga: Bupati Lumajang: Warga Sumberlangsep yang Terdampak Lahar Semeru Pernah Tolak Relokasi
Vidia mengatakan, belum mengetahui sampai kapan dapur umum akan berdiri untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak banjir lahar Semeru.
"Kalau sampai kapan kami tidak tahu karena belum ada penetapan masa tanggap darurat bencana, tapi kami standby dulu sampai kondisi aman," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Isnugroho mengatakan, banjir lahar menyebabkan 15 rumah warga di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
Selain itu, 3 unit sepeda motor warga dan satu bangunan masjid juga tertimbun material vulkanik.
Dusun lain yang terdampak banjir lahar yakni Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, di mana terdapat dua rumah warga yang tertimbun.
Baca juga: Timbunan Material Lahar Semeru Mencapai 4 Meter, Warga Sumberlangsep Evakuasi Barang dan Ternak
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang