Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITS Salurkan Mesin Hasil Karya Berteknologi Vacum Frying kepada UMKM Pamekasan

Kompas.com, 2 Desember 2025, 06:00 WIB
Fathor Rahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyalurkan bantuan mesin goreng olahan berteknologi Vacum Frying kepada dua Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Candi Burung Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Senin (1/12/2025).

Mesin Vacum Frying yang disalurkan berkapasitas 20 kilogram. Alat canggih itu sengaja didesain oleh Dosen Biofisika ITS, Nasori.

Nasori menyampaikan, mesin tersebut sengaja dirancang khusus agar bisa bermanfaat bagi UMKM. Hasil penggorengan olahan makanan dari mesin berteknologi vacum frying itu lebih tahan lama hingga tiga bulan.

"Hasil dari mesin ini, gorengan olahan makanan bisa lebih awet bahkan hingga 3 bulan masih bisa dikonsumsi," katanya, Senin (1/12/2025).

Baca juga: Polair Ungkap Kronologi Terdamparnya 2 Warga Negara Inggris di Pamekasan

Dia menjelaskan, mesin Vacum Fryng didesain agar makanan yang digoreng tidak terkontaminasi udara sehingga tidak ada biang jamur yang menempel pada produk.

Dengan sistem itu, makanan yang digoreng tidak cepat busuk dan tetap bisa dikonsumsi dengan waktu yang lama.

"Mesin ini berbeda dengan mesin goreng lainnya. Sistem vacum flying sudah hasil modifikasi kami dari ITS," katanya.

Nasori menyampaikan penggunaan mesin vacum frying dimulai dengan pemanasan minyak goreng sekitar setengah jam hingga satu jam.

Mesin tersebut juga dilengkapi indikator. Setelah indikator suhu menunjukkan 38 derajat, olahan makanan sudah bisa dimasukkan untuk digoreng.

"Pada mesin ini bisa mengoreng olahan basah dan olahan kering. Olahan makanan kering akan lebih cepat matang," terangnya.

Mesin juga dilengkapi indikator tingkat kematangan penggorengan sehingga proses penggorengan sistem vacum bisa dihentikan.

Baca juga: 2 Warga Inggris Terdampar di Pamekasan Jatim Akibat Mesin Perahu Layar Bermasalah

Diungkapkan, ITS menghasilkan karya mesin Vacum Fryng berbagai ukuran kapasitas. Mulai 10 kilogram hingga 50 kilogram.

"Yang kita hibahkan ke UMKM di Pamekasan berkapasitas 20 kilogram. Untuk produksi industri dengan ukuran itu sudah memadai." 

Melalui program BEM berdampak, ITS menyalurkan bantuan itu kepada dua UMKM di Desa Candi Burung dan Desa Toket di Kecamatan Proppo yang kebetulan melakukan pengolahan ikan.

Selain dilatih mengoperasikan mesin Vacum Frying, UMKM juga dilatih pembukuan digital, penjualan di eccomerce, pemberian desaian kemasan produk hingga pelatihan sertifikasi halal.

"Satu mesin bisa digunakan oleh dua UMKM dengan kapasitas yang memadai," katanya.

Wakil Bupati Pamekasan, Sukriyanto yang hadir pada penyerahan mesin Vacum Frying menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa ITS.

Baca juga: HIV/AIDS di Pamekasan Bertambah 88 Kasus, 3 Orang Meninggal Dunia

"Ini wujud kerja sama antara pemerintah daerah dan dunia pendidikan, dalam rangka merealisasikan program pemberdayaan masyarakat melalui transfer teknologi dari perguruan tinggi yang bisa diaplikasikan di masyarakat sebagai pengguna," ucapnya.

Sukriyanto berharap mahasiswa ITS tidak hanya menyerahkan hibah mesin tapi juga melakukan pendampingan ke depan demi hasil lebih baik bagi UMKM.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau