SURABAYA, KOMPAS.com - Pemadam kebakaran (Damkar) tidak hanya menghadapi si jago merah ketika di lapangan. Ada banyak kejadian tak terduga yang bisa mengancam nyawa.
Petugas rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya tidak hanya ditugaskan di wilayah Surabaya tetapi juga daerah lainnya.
Misalnya menangani pemadaman kebakaran hutan di kawasan Gunung Lawu Jawa Tengah dan erupsi Gunung Semeru Lumajang yang menguap pada pekan lalu.
Termasuk, proses evakuasi runtuhan bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo pada akhir September 2025 yang menewaskan 63 korban jiwa.
Petugas harus menembus ke celah-celah bangunan untuk mengevakuasi korban baik yang selamat maupun meninggal dunia.
Baca juga: Cerita Petugas Damkar Surabaya, Evakuasi Ayam hingga Lerai Pertengkaran Mantan Pacar
Kondisi bangunan tersebut rentan ambruk sehingga petugas harus ekstra berhati-hati saat mengevakuasi.
“Pas evakuasi itu, kalau kita salah gerak aja, langsung bisa ambruk tuh runtuhan nimpa kita dan korban di dalam,” kata petugas rescue Surabaya, Viki (29), Kamis (26/11/2025).
Pengalaman lainnya dirasakan Abdul Aziz (33) saat melakukan pemadaman kebakaran objek gudang di salah satu kawasan Surabaya. Peristiwa itu membuatnya menginap semalam di Rumah Sakit dr Soetomo.
"Saya pernah tertimpa runtuhan mesin jahit sampao saya opname, waktu itu gudang kebakaran karena luka memar dan teman saya sampai dijahit 12 jahitan,” kata Aziz.
Waktu itu, petugas tengah melakukan pergantian selang dari ukuran besar ke kecil usai pemadaman api.
Namun, saat berjalan mengganti selang, tiba-tiba Aziz tertimpa tumpukan mesin jahit rakitan.
“Mesin jahitnya belum dirakit dan ditumpuk sekitar tiga meter semacam palet. Saya pas ganti selang inisiatif keluar tiba-tiba mesinnya jatuh,” ujarnya.
Tak cukup sampai di situ, petugas rescue lainnya Elfanio (34) kakinya menginjak paku besi saat bertugas memadamkan api.
“Waktu itu emang kesalahan sendiri karena diburu waktu jadi saya pakai boots biasa, harusnya yang ada pengaman di sol. Jadi pas ada atap jatuh terinjak paku,” terangnya.
Beruntungnya, ia tak terluka parah dan segera mendapatkan perawatan suntik tetanus dari tim kesehatan.